Video Kekerasan Siswi Beredar
LUBUK PINANG – Beberapa hari terakhir ini, warga di Desa Lubuk Pinang dan Renah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang ramai membicarakan peredaran video kekerasan antar siswi. Dari raut wajah siswi, meski samar-samar, lokasi hingga logat bahasa dalam video berdurasi sekitar 5 menit 11 detik tersebut diduga kuat keduanya merupakan 2 orang siswi berbeda sekolah asal Kecamatan Lubuk Pinang.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui pasti identitas kedua siswi, pun demikian dengan sekolahnya. Sebab dalam video keduanya mengenakan pakaian bebas. Hanya saja untuk lokasinya, diperkirakan dekat lokasi pembangunan Gudang Logistik di Desa Lubuk Pinang.
Adapun adegan-adegan yang diprediksi direkam via Hp itu dari penelusuran wartawan Radar Mukomuko (RM), dimulai dari keduanya bertemu di TKP bersama pelajar lain yang merupakan teman-temannya, kemudian mengawali perkelahian dengan saling pukul usai sempat saling tantang, menjambak rambut, saling tendang hingga akhirnya terguling-guling di atas tanah. Baku hantam itu baru terhenti lantaran salah seorang siswi jatuh pingsan, diperkirakan akibat tak kuasa menahan sakit. Sempat juga terlihat beberapa warga yang ikut melerai perkelahian.
Terkait adegan-adegan kekerasan yang ada dalam video, warga yang sudah menyaksikannya mengecam sekaligus prihatin. Salah satunya Eliawati, Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Renah Karya.
‘’Saya tidak habis pikir, kenapa anak-anak sekarang sudah anarkis semua. Seperti tidak ada hati nurani lagi, padahal sama-sama perempuan,’’ kata Eli.
Salah satu adegan yang menurut Eli sangat tidak mencerminkan seorang perempuan dan juga pelajar adalah dimana saat lawannya sudah pingsan, siswi lain masih mencoba melakukan perlawanan. Beruntung ia lekas ditahan oleh teman-temannya dibantu warga.
‘’Kawan sudah mau mati begitu masih mau digasak juga. Ya tuhan mau dikemanakan muka orangtuanya kalau mendapati anak-anaknya hanya bisa berkelahi begitu, sedangkan orang tua sudah susah payah mencari uang untuk sekolah anaknya,’’ ungkap Eli.
Widra, warga lainnya turut mengomentari, dimana kelakuan pelajar yang seperti itu mesti cepat diambil tindakan oleh pihak sekolah dan juga para orang tua. Selain itu, pemerintah juga diminta tidak tinggal diam.
‘’Mungkin mereka (pelajar, red) itu sudah terpengaruh dengan sinetron atau dengan video kekerasan di daerah lain juga. Ini harusnya menjadi catatan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Mukomuko. Baik bagi Dinas Pendidikan, Kanmenag, atau juga bagi organisasi perlindungan anak,’’ kata Widra.(ceo)
Yofi KDI Maju Pilleg
METRO – Lolosnya Partai NasDem dari tahapan verifikasi hingga menjadi satu-satunya partai pendatang baru yang menjadi kontestan Pemilu 2014 kian semakin menarik minat banyak kalangan untuk bergabung. Mulai dari masyarakat umum, politisi, birokrat, pengusaha hingga kalangan artis. Kabar teranyar dihimpun wartawan Radar Mukomuko (RM), DPD Partai NasDem Kabupaten Mukomuko mengusung Yofi Emei Lia Sari atau yang akrab disapa Yofi KDI untuk maju pada pencalonan anggota legislatif tingkat I atau provinsi.
Sekilas mengupas latar belakang Yofi. Meskipun wanita berkulit putih, berparas manis dan memiliki suara merdu ini lahir di Kepahiang, namun ia menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Pondok Suguh, persisnya di Desa Air Bikuk. Sangat memungkinkan baginya untuk maju sebagai calon wakil rakyat menggunakan Daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Mukomuko.
Saat hendak dikonfirmasikan untuk kepastiannya, pengurus DPD Partai NasDem belum berhasil dihubungi. Baik ketua umumnya, Maihardi, EP, SE maupun Sekretarisnya, A Gandi.
‘’Salah satu yang akan diusung Partai NasDem Mukomuko ke provinsi nanti adalah Yofi. Selain dia ada juga beberapa nama lain. Kalau di tingkat kabupaten, ada mantan pejabat, tokoh masyarakat dan juga tokoh pemuda yang akan diusung,’’ terang narasumber RM di kepengurusan NasDem pusat kemarin.(red)
2 Pejabat Ramaikan Bursa Calon Sekda
METRO – Kendati Bupati Mukomuko, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM telah mengangkat Chaidir Anuar sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab, namun proses penyeleksian nama yang diajukan beberapa waktu lalu untuk dipilih menjadi Sekda definitif terus bergulir. Kabar terbaru dihimpun, ada 2 nama pejabat lain diajukan oleh Pemkab. Keduanya Drs. Haryadie Nazar dan Gianto, SH.
Belum diperoleh keterangan resmi mengenai kebenaran kabar tersebut. Apakah nama Haryadie dan Gianto diajukan sebagai pendamping 3 nama yang telah ada, ataukah sebagai pengganti 2 nama sebelumnya. Jelasnya, dari segi persyaratan, Haryadie dan Gianto dinilai memenuhi.
‘’Kalau dari kita kan hanya mengajukan. Jadi kalau memang ada tambahan, itu ada kebijakan sesuai dengan hasil musyawarah bersama. Untuk pengajuannya dilakukan oleh BKPPD,’’ ungkap Chaidir saat dikonfirmasi.
Terpisah, Kepala BKPPD, Drs. Novizar Eka Putra turut menampik bahwa sudah diajukannya 2 nama calon lain selain dari 3 nama yakni, Syafkani, SP, Hartoso, M.TPd dan Jasni Bahari, S.Pd untuk dipilih menjadi Sekda.
‘’Kalau informasi meminta tambahan calon memang ada. Tetapi masih akan kita bahas bersama dulu,’’ jelas Novizar.
Sementara itu, praktisi pemerintahan Universitas Bengkulu (Unib), Yamani Komar, SH, MH berharap agar proses penentuan Sekda definitif Mukomuko berdasarkan aturan yang berlaku. Sebab tugas dan fungsi seorang Sekda cukup vital dalam membantu Bupati dan Wabup menjalankan roda pemerintahan.
‘’Kami berharap Pemkab Mukomuko bisa mengajukan nama-nama calon Sekdanya yang benar-benar sesuai dengan syarat dan mampu melaksanakan tugasnya. Bukan berarti yang sebelumnya tidak mampu, tapi kita menginginkan agar Sekda kedepan harus lebih baik,’’ tutup Yamani.(ray)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar