Selasa, 08 Januari 2013

News Radar Mukomuko





3 Kecamatan Terima Reward
//Penyetor PBB Tertinggi
METRO – Tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Mukomuko, Penarik dan Pondok Suguh memperoleh reward sebagai penyetor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertinggi untuk tahun 2011. Selain tiga kecamatan ini juga banyak penerima reward lain seperti pemilih usaha rumah makan, galian C, walet dan sebagainya. Penyerahan dilakukan kemarin dalam acara penyerahan penghargaan oleh pemerintah daerah kepada wajib pajak terbaik yang dipromotori oleh Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah (DPKD).
 Acara digelar di aula gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mukomuko dan dihadiri Wabup, Choirul Huda, kepala SKPD dan kepala FKPD. Kepala Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah (DPKD) Kabupaten Mukomuko, Ir. Kasmidi Kasim, M.Si mengungkapkan bahwa penghargaan yang diberikan sebagai motivasi untuk peningkatan penyetoran pajak. Karena PBB 2011 dan 2012 melebihi target.
‘’Tadi (kemarin, red) kita sudah menyerahkan penghargaan dari Pemkab Mukomuko kepada para pemungut pajak dan wajib pajak terbaik. Itu sebagai motivasi agar kedepan bisa lebih ditingkatkan lagi. Dan kami juga akan terus berkoordinasi dengan mereka, sehingga perolehan pajak dapat terus meningkat,’’ ungkap Kasmidi.
Untuk para pemungut pajak dan wajib pajak terbaik 2012, Kasmidi juga memastikan  akan mendapatkan penghargaan serupa. Hal itu disesuaikan dengan perolehan dan penyetoran pajak terbesar. Kategorinya penyetoran pajak mulai Rp 0,3 juta sampai Rp 100 juta. 
‘’Tahun 2012 lalu, PBB kita juga over target. Meski belum sepenuhnya objek pajak itu tersentuh. Dan penghargaan juga akan didapat oleh para pemungut dan wajib pajak terbaik. Nantinya akan dibahas bersama dan siapa saja yang bakal mendapatkannya,’’ demikian Kasmidi diamini Kabid Penagihan, Juni Erwani, S.IP.(ray)


Awas! Badai Masih Mengancam
METRO – Menurut Kepala Prakiraan Cuaca, Stasiun Fatmawati Bengkulu, Suparwi, M.Si, sebagian besar wilayah Kabupaten Mukomuko masih berpeluang terjang angin kencang atau badai berkekuatan besar disertai hujan lebat, hingga 5 hari ke depan. Angin bertiup dari tiga arah yakni Samudera Hindia, Laut Cina dan Laut Nusa Tenggara rata-rata berkecepatan 28 knot sampai 56 knot/jam.
Oleh sebab itu masyarakat, terutama yang berada di pesisir pantai diminta untuk terus waspada saat akan keluar. Sebab kekuatan angin yang disertai hujan ini cukup berbahaya. Seperti sebelumnya beberapa pohon diketahui tumbang dan juga menimbulkan kerusakan terhadap rumah warga.
 ‘’ Sekarang ini, pemusatan tiupan angin memang ke Provinsi Bengkulu, dimana angin bertiup kencang ke daerah rendah. Selain hujan deras, gelombang ombak juga tinggi. Kami mengimbau agar nelayan tidak melaut sementara waktu,’’ ungkap Suparwi.
Ditambahkannya, angin yang bertiup dengan kecepatan 28 knot dinilai berbahaya. Maka pada kondisi seperti ini usahakan menghindari pohon atau tiang yang mudah roboh. Rata-rata angin kencang mulai bertiup pada sore hari hingga menjelang tengah malam. Sementara hujan masih akan mengguyur diperkirakan hingga bulan mareka mendatang.
‘’Kalau untuk hujan kemungkinan hingga maret mendatang, cuaca serupa bukan saja di Mukomuko atau Bengkulu, tetapi juga di daerah lain di Indonesia sebagiannya,’’ lanjutnya.
Zendra Jenata, warga Pantai Indah Mukomuko (PIM) mengaku saat ini nelayan tidak melaut. Mereka khawatir hujan disertai badai masih terjadi dan mengancam keselamatannya. Bukan itu saja masyarakt juga masih takut untuk beraktivitas lain di luar rumah.
‘’Banyak rumah dan gudang ikan yang rusak. Makanya, sekarang ini nelayan tidak melaut. Ya, walaupun melaut mereka hanya di pinggir saja. kita semua masih trauma,’’ kata Zendra.
Untuk diketahui sebelumnya, warga Kabupaten Mukomuko dikejutkan oleh badai besar berkecepatan 28 knot hingga 4o knot. Akibat dari badai ini dilaporkan, sebanyak 16 unit rumah rusak, 3 tiang listrik roboh, 1 unit mobil rusak dan puluhan baleho serta pohon tumbang. Kerusakan terparah di Kecamatan Kota Mukomuko. Angin mulai berhembus dari arah laut ini sekitar Pukul 20.50 WIB yang diikuti oleh hujan lebat behenti sekitar 1 jam kemudian. Tidal ada korban jiwa dalam peristiwa ini.(ray)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar