Minggu, 13 Januari 2013

Halaman Daerah RM Hari Ini

REWARD : Salah seorang Murid MIN Desa Sibak, Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko diberikan Reward atas keberhasilannya menghafal Yasin.


Hafal Yasin, Murid MIN Diberi Reward
PENDIDIKAN – Sepintas, sosok ketiga bocah yang masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sibak, Kecamatan Ipuh biasa-biasa saja, tidak ada kelebihan menonjol dibandingkan murid lain. Namun ketika diujicoba melantunkan bacaan Surat Yasin dengan pola hafalan, ketiganya masing-masing, Arzen, Yesa, dan Gina cukup lancar dan fasih. Kemampuan ketiganya ini juga sempat menyita perhatian dari Kakanmenag Kabupaten Mukomuko, Drs.Hamdani, M.Pd serta pejabat Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.
Sebagai bentuk apresiasi dan juga motivasi, pada Sabtu (12/1) pihak sekolah memberikan reward berupa sepeda gunung serta bingkisan kepada ketiga murid tersebut. Selaku penyerahnya, Kepala MIN, Daswan.C.A, M.Pd.
Disampaikan Daswan, pihaknya memang ada menerapkan pendidikan menghafal surat yasin. Ini berlaku bagi murid kelas II hingga kelas VI. Pola ini baru berjalan selama kurang lebih 3 bulan. 
‘’Dari sekian banyak murid di MIN Sibak ini, ada 3 orang yang lancer serta fasih menghafal surat yasin. Kemampuan ketiganya sudah pernah diujicoba oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Mukomuko dan Kasi Mapenda Kanwil Provinsi Bengkulu,’’ jelas pria jebolan SD Impress Alang Sungkai, Sumbar tahun 1984 ini. 
Tujuan dari diberlakukannya pola menghafal surat yasin kepada murid, selain berguna untuknya pribadi juga bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Terbukti, pernah suatu waktu ada musibah kematian di Desa Sibak. Dan yang ditunjuk memimpin pembacaan yasin serta doa-doa lain adalah murid MIN.
Dibagian lain, Hamdani mengatakan bahwa pola pendidikan menghafal surat  yasin, bacaan salat, doa serta dzikir yang diterapkan MIN Sibak merupakan bukti otentik kinerja dan keseriusan pihak sekolah dalam rangka memajukan MIN serta pelaksanaaan visi dan misi MIN.(awo)



Petani Gelar Ritual Tolak Bala
LUBUK PINANG – Untuk meminta keselamatan dan hasil padi mereka meningkat, beberapa kelompok tani di Kecamatan Lubuk Pinang menggelar doa tolak bala. Kegitan ini mereka laksanakan langsung di dekat sawah masing-masing yang diikuti oleh anggota kelompok tani bersangkutan dan juga seorang ustad yang didatangkan untuk memimpin ritual. Aktivitas ini
merupakan tradisi dengan tujuan mengharapkan berkah dari Allah SWT atas apa yang tengah diusahakan, salah satunya saat panen mendatang.
Pudil salah seorang petani Desa Ranah Karya, menerangkan ritual ini juga diharapkan bisa mengurangi hama padi dan keselamatan bagi para para petani saat melaksanakan aktivitas pertanian.
‘’Ini memang sudah menjadi tradisi kita setiap kali turun tanam, selain berdoa di dalam sholat, kita juga mengharapkan berkah dari Allah supaya apa yang kita tanam menjadi berkah dan terhindar dari segala penyakit dan hama yang mengancam,’’ kata Pudil salah seorang petani Desa Ranah Karya.
Dalam ritual itu, ibu-ibu petani membawakan makanan sedekah berupa nasi dan gulai untuk dimakan bersama setelah pembacaan doa dan berbagai usulan atau program kedepan untuk menjadikan hasil panen yang lebih baik lagi.
‘’Tidak ada yang kita paksakan untuk membawa makanan dalam acara ini, melainkan seiklasnya saja,’’ ujarnya.
Selain itu, dalam acara ritual para petani juga dimintai membawa obat padi, berupa ramuan alami. Seperti daun cekupai, cekeghau, pighong, kundu,selaro pisang, selaro pinang, setawa, sedingin dan berbagai obat-obatan alami yang dipercayai bisa mengusir hama penyerang tanaman padi.
‘’Nama obat itu bahasa indonesianya saya kurang paham, yang jelas obat-obatan itu akan diracik kemudian kita doa bersama lalu kita sebarkan dimasing-masing sawah kita,’’ tegasnya.
Ritual tolak bala ini, juga disebut sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh petani. Sebelumnya jika petani disibukan dengan kegiatan masing-masing, bisa menyempatkan diri untuk berkumpul bersama. Dalam ajang itu pula akan ditemukan ide serta berbagai hal yang dapat mendukung serta meningkatkan hasil panen. Atau membuka peluang bagi petani melakukan inovasi dalam pertanian.
‘’Mudah-mudahan ini tetap akan dijadikan tradisi bagi semua petani, dan bisa meningkatkan talisilaturahmi kita semuanya. Dengan harapan apa yang kami tanam menjadi berkah, dan diberikan rezeki sesuai dengan usaha kami,’’ Pungkas Marlita petani lainnya.(ceo)

Agricinal Terancam Didemo Laing
PONDOK SUGUH – Pihak PT. Agricinal terancam didemo kembali oleh masyarakat Desa Tunggang dan desa pemekarannya Karya Mulya Kecamatan Pondok Suguh. Pasalnya klaim dari perusahaan yang sudah menepati 4 poin perjanjian yang disepakati kedua pihak tahun lalu, ternyata belum sampai ke masyarakat. Dampaknya hubungan antara perusahaan dengan desa penyangganya ini memanas kembali.  Warga mengancam akan memblok jalan menuju perusahaan yang melewati jalan desa dan tanah warga setempat.
‘’Entah kapan direalisasikan tidak jelas. Warga akan melakukan aksi kembali seperti sebelumnya. Dan ini tidak ada yang menggerakkan melainkan ini murni pergerakan secara bersama seperti tahun lalu (Maret 2012,red),’’ kata Mantan Kades Tunggang, Rudi Hartono.
Dengan kembali tidak ditepati janji oleh perusahaan, maka kepercayaan warga setempat sudah habis. Hanya ada dua pilihan perusahaan serahkan kebun seribu hectare pada warga atau semua aktivitas mereka dihentikan dengan cara menutup akses masuk ke sana. Warga menilai, perusahan tidak ada niat baik untuk merealsiasikan perjanjian yang sudah disepakati bersama.
‘’Perjanjian itu disepakati secara bersama. Tetapi mana realsiasinya, sementara waktu perjanjian tersebut sudah lewat satu bulan lalu. Apakah kita warga tidak berhak menagih janji tersebut untuk memperjuangkan hak yang selama ini tertunda,?’’ jelas Rudi.
Senada, tokoh pemuda Desa Tunggang Saprianto ikut mengomentari, jika dari perusahaan sudah merealisasikan perjanjian sesuai dengan tuntutan warga tidak akan menuntutnya kembali. Entah kalau kebun plasma ini malah hanya dikelola oleh sekelompok orang tanpa diketahui masyarakat, sampai sekarang belum ada kabarnya.
‘’Logikanya, kalau memang ada realisasi tidak mungkin itu tidak diumumkan perangkat desa setempat. Jadi, saat ini warga sudah membahas apa yang akan dilakukan dengan tidak ada hal ini,’’ terang Saprianto yang lebih dikenal dengan nama Yan.
Sementara itu, dari perusahaan belum ada kejelasan. Dihubungi via Hp tidak diangkat dan kala didatangi dikantornya juga tak ditemukan. Menurut beberapa pegawai yang ada di sana, pimpinan mereka tengah berada diluar.(awo)  

Biaya Instalasi Mahal, Warga Protes
SELAGAN RAYA – Biaya instalasi listrik dalam program Listrik Desa (Lisdes) di Kecamatan Selagan Raya dinilai tidak berpihak pada warga. Harga yang ditawarkan dinilai sangat merugikan. Pasalnya instalatir menawarkan harga tidak mengikuti standar biaya lisdes. Sementara bagi warga yang tidak mengetahui harga standar, menjadi lahan bagi instalatir untuk mencari keuntungan semata.
Harga yang ditawarkan oleh instalatir mulai dari Rp 2,6 juta, Rp 2,8 juta, Rp 3 juta, hingga ada yang Rp 4,8 juta. Harga ini untuk biaya pemasangan instalasi listrik di rumah warga dengan daya 900 watt.
‘’Kami tidak tahu mana harga yang sesuai dengan standar. Masyarakat sudah sering bertanya kepada saya harga mana yang benar. Saya hanya dapat menyarankan agar masyarakat ikut instalatir mana yang dikehendakinya,’’ kata Tokoh Masyarakat Desa Talang Medan, Buyung Halus.
Sementara itu, instalatir dari CV. Barokah, Sihat yang dihubungi menjelaskan harga pemasangan listrik di rumah warga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara panitia desa dan instalatir. Kesepakatan harga itulah yang selanjutnya digunakan sebagai harga biaya pemasangan. Menurutnya dalam biaya instalasi itu juga mencakup biaya operasional dari instalatir.
‘’Guna menentukan harga, kami melakukan rapat bersama panitia setiap desa. Harga kesepakatan itulah yang digunakan sebagai harga pemasangan. Sebagai kontraktor, pasti ada biaya operasional. Mungkin wajar jika harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi dari standarnya,’’ ujar Sihat.
Demikian juga yang diungkapkan oleh Zumri dari CV. Lisma. Menurutnya banyaknya instalatir yang masuk ke desa guna melakukan biaya pemasangan listrik, menambah kuat persaingan antar instalatir. Jadi dalam proses menawarkan harga, terjadi perbedaan. Tujuannya untuk menggaet warga sebanyak mungkin.
‘’Instalatir ini seperti jualan cabe di pasar, jadi setiap isntalatir menawarkan harga berbeda. Instalatir akan bersaing untuk mendapatkan warga sebanyak-banyaknya dengan menawarkan harga lebih murah. Harga pemasangan listrik juga disesuaikan dengan bahan yang dipasang.
Terpisah, manajer PT. PLN (Persero) Ranting Mukomuko, NUr Lukman, A.Md menjelaskan harga pemasangan listrik desa ditentukan dalam kesepakatan antara instalatir dan panitia desa. Pihak PLN telah mempercayakan pemasangan inslatasi rumah warga kepada rekanan sehingga tidak dapat mencampuri soal harganya. Namun sebagai patokan, ia menjelaskan harga pemasangan listrik dalam program lisdes untuk daya 900 watt sebesar2.613.000. Biaya ini untuk memasang 3 titik lampu dan satu stop kontak. Sementara untuk daya 1.300 watt, harganya paling tinggi hanya Rp 2.997.000.
‘’Untuk proses pemasangan instalasi di rumah warga, PLN tidak dapat turut campur. Kita sudah menyerahkan pemasangan itu pada pihak ketiga. Begitu juga soal harganya, panitia desa dan instalatir yang membuat harganya,’’ ungkap Nur Lukman.(***)





Waspada, Kapolres Gadungan Incar Pejabat
PERISTIWA – Sepertinya kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Mukomuko mesti lebih waspada dan berhati-hati terhadap aksi dugaan penipuan yang mengatasnamakan Kapolres, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik. setelah sebelumnya sudah ada beberapa pejabat yang dihubungi oleh pelaku yang mengaku-ngaku sebagai Kapolres, belum lama ini, giliran 2 pejabat yang diincar pelaku. Keduanya adalah Kepala BPMPD, Ramdani, SE dan Kadinkes, Edi Rosdy, SH, M.Kes.
Dihubungi kemarin, Ramdani tak menampik bahwa dirinya pernah dihubungi Kapolres gadungan. Tidak lantas percaya dengan perkataan pelaku, Ramdani ketika itu mengkonfirmasi langsung dengan Kapolres yang sesungguhnya. Setelah dipastikan bahwa itu adalah modus tindak dugaan penipuan, Ramdani pun bersyukur karena dirinya masih selamat.
‘’Selain saya, memang pak Edi (Kadinkes, red) ada juga dihubungi orang yang mengaku-ngaku sebagai pak Kapolres dan meminta bantuan. Tapi kami sama-sama langsung menanyakannya dengan pak Kapolres. Dan ternyata beliau tidak ada menghubungi kami,’’ terang Ramdani.
Terpisah, Kapolres menegaskan agar masyarakat, khususnya para pejabat jangan mudah terpedaya dengan aksi dugaan penipuan yang mengatasnamakan petinggi insitusi penegak hukum. Jika ada mendapat telepon dari nomor tak dikenal, segera konfirmasi dengan yang bersangkutan.
Sejauh ini Kapolres cukup open dan familiar bagi siapa saja yang ingin berhubungan. Sampai-sampai ia memberanikan diri memberikan nomor Hp dan juga nomor PIN BBM nya kepada masyarakat melalui media. Tujuannya tidak lain untuk mendekatkan diri dan juga mempermudah komunikasi.
‘’Dari kita sedang berupaya menyelidiki identitas pelaku penipuan yang telah meresahkan itu. Sejauh ini saya sudah menerima laporan dari beberapa pejabat yang ditelepon oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai Kapolres. Saya berharap kepada yang lain juga untuk tidak cepat mempercayai yang seperti itu. Segeralah laporkan kepada pihak berwajib,’’ pesan Kapolres.(ray)



Eks Cabup Bantu Warga Miskin 
METRO – Direncanakan pada hari ini, mantan Calon Bupati (Cabup) Mukomuko, Sapuan, Ak, SE, MM akan menyalurkan bantuan pribadinya kepada salah seorang warga miskin di Pasar Belakang, Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko. Ini setelah Sapuan mengetahui dari pemberitaan di Koran Harian Radar Mukomuko (RM) beberapa waktu lalu seputar potret kehidupan miris Jalisah (73). Dimana selain didera kemiskinan, Jalisah dan anaknya mengidap penyakit serius, yakni stroke dan epilepsi.
Disampaikan Sapuan yang kini menggeluti profesi sebagai pengusaha di ibukota Jakarta, bantuan yang akan diberikan berupa uang tunai. Jumlahnya memang tidak begitu besar. Namun Sapuan berharap dapat sedikit meringankan beban hidup Jalisah dan anaknya. Tidak ada maksud lain dalam pemberian bantuan tersebut.
‘’Kami ikhlas ingin membantu meringankan beban hidup warga kita yang tidak mampu itu, tidak tujuan lain. Saya sendiri belum mengenal betul siapa orangnya, hanya melihat dari Koran RM. Untuk pemberian bantuannya saya sudah serahkan kepada RM selaku media,’’ terang Sapuan.
Harapan lain Sapuan, warga yang perekonomiannya mampu, bahkan sangat mapan untuk tidak menutup mata atas kondisi kehidupan warga tidak mampu seperti Jalisah. Sisihkan sebagian rezeki untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sikap dermawan seperti itu menurut Sapuan dapat juga membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Sekadar mengulas, Jalisah adalah seorang wanita uzur yang sudah lama hidup menjanda. Jalisah menderita penyakit stroke yang mengakibatkan kakinya lumpuh. Untuk menghidupi keluarganya, Jalisah mengandalkan belas kasihan tetangga dan warga lain. Lebih mirisnya lagi, Jalisah hanya dikarunai keturunan 1 orang anak perempuan. Ia diketahui mengidap penyakit epilepsi atau yang kerap disebut ayan.(jar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar