Minggu, 06 Januari 2013

Halaman Daerah





MESUM : Inilah Bangunan Gudang Logistik menggunakan dana APBD Provinsi yang terletak di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko yang diketahui belum selesai dibangun. bangunan ini disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yang diduga dijadikan lokasi mesum.



Gudang Logistik Jadi Sarang Maksiat?
LUBUK PINANG – Bangunan gudang logistik, dan barak pengungsian yang menggunakan dana APBD Provinsi 2012 lalu, hingga saat ini masih dalam kondisi terbengkalai. Bangunan diketahui juga tidak difungsikan, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain banyak yang rusak, keberadaannya pun diduga sering digunakan tempat maksiat. Coret moret menggunakan cat, dinding, arang dan lainnya terdapat disetiap sudut dinding bangunan. Sejumlah pintu bangunan mengalami rusak parah, dan terdapat bekas membakar sampah didalam bangunan.
Salah seorang pemuda asal Kecamatan Lubuk Pinang, Hidayat mengaku kuat dugaan jika bangunan tersebut diajdikan tempat hura-hura dan lokasi mesum bagi remaja. Terlebih keberadaan bangunan dinilai cukup sulit dipantau oleh pihak manapun. Sehingga kesempatan untuk berbuat hal yang tidak diinginkan bisa dilakukan.
''Saya jamin, bangunan ini sudah disalahgunakan oleh remaja. Bangunan yang tidak selesai ini, sudahlah berantakan, dan besar kemungkinan dijadikan lokasi mesum,'' kata Hidayat.
Hal ini terlihat dari banyaknya botol bekas minuman keras yang tersimpan disudut-sudut bangunan itu.
Arif warga lainnya sangat menyayangkan dengan kondisi bangunan gudang logistik tersebut. Arif mengaku, pernah melihat para pemuda yang berasal dari Kecamatan Lubuk Pinang maupun kecamatan lainnya melakukan pesta miras. Tak jarang pula, remaja berpasangan pergi kelokasi tersebut. Memang diakui Arif, perbuatan itu tidak mengganggu dirinya, namun dirinya meras khawatir jika hal itu terus dibiarkan kedepannya akan semakin disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
''Kalau dibilang saya usil, ya saya usil, karena ini bisa mencemarkan nama baik Kecamatan Lubuk Pinang kedepannya jika dibiarkan begitu saja. Sebenarnya tidak mengganggu saya, hanya saja sanga disayangkan sekali jika tidak ditindaklanjuti,'' tegas Arif.
Terpisah Kades Lubuk Pinang Abastari membenarkan jika bangunan tersebut belum dimanfaatkan, mengingat dari kabar teranyar bangunan tersebut dalam tahap audit pihak BPKP atas dugaan korupsi dalam pembangunannya. Soal dijadikan sarang mesum bagi pemuda dana remaja, Abastari belum mengetahui secara pasti. Namun apabila benar, Abastari mengaku siap melakukan patroli bersama pihak berwenang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
''Saya belum tahu kalau itu jadi lokasi mesum, nanti akan saya bahas dengan perangkat desa lainnya supaya bisa ditindaklanjuti. Kalau memang benar kita minta tidak terjadi, dan kita carikan solusinya,'' pungkasnya.(ceo)


Data Penerima kWh Gratis Diprotes
IPUH – Warga Desa Semundam Kecamatan Ipuh protes data penerima Kilo watt Hour (KwH) listrik gratis di desa tersebut. Pasalnya bantuan dari Kementerian ESDM Jakarta melalui Pemerintah Kabupaten Mukomuko 450 Volt Ampere (VA) tak tepat sasaran dan terkesan sembraut. Para penerima bantuan malah diluar nama-nama yang diusulkan sesuai kesepakatan dalam desa.
‘’Tolong selektif dalam penyaluran bantuan listrik ini, karena sebagian besar warga yang menerima bantuan itu bukan yang ada data sama kami pegang dan usulan. Padahal, bantuan ini berasal dari pusat untuk keluarga kurang mampu,’’ protes warga Desa Semundam Halidun.
Dari 17 kepala keluarga (KK) yang diusulkan, hanya 6 nama penerima sesuai usulan, sedangkan 11 KK bukan yang diusukan. Diantara nama penerima yang sesuai, Karnani, Ahmad Batari, Supriadi, Leni Marlina, Kamaria dan Ramayan. Kades Semundam, Jafri. R, sempat diminta jawban atas data ini.
‘’Sudah kita tanyakan dengan kades. Tapi dia tidak mau kasih tahu dari mana data itu. Sementara data sama kami lengkap siapa saja yang mendapatkan bantuan itu,’’ jelas Halidun.
Senada juga disampaikan warga Desa Semundam lainnya, Eka Darmawan, yang mendapatkan bantuan pemasangan listrik gratis tersebut, semestinya berdasarkan hasil pendataan. Padahal, terang Eka di Semundam, masih banyak warga belum menikmati listrik karena tidak mendapatkan bantuan ini. Bahkan ian menduga bantuan listrik ini tidak tepat sasaran.
‘’Kami minta pemerintah Kecamatan Ipuh turun tangan menyikapi masalah ini, karena bantuan listrik gratis ini tidak menyentuh warga yang berdasarkan data. Jangan jadikan bantuan ini untuk kepentingan. Sebab itu sangat merugikan warga desa yang selama ini membutuhkan bantuan itu,’’ ujar Eka.
Sementara itu, dikonfirmasi Kades Semundam Jafri, R mengelak jika dirinya tidak menyalurkan bantuan kWh gratis sesuai dengan prosedur. Pasalnya, untuk warga Desa Semundam sendiri mengajukan sebanyak 17 KK. Hanya saja, saat nama yang keluar ada yang benar-benar yang membutuhkan. Namun, ada juga yang tidak mengena pada warga yang kurang mampu.
‘’Cemburu sosial itu adalah sifat manusia. Jadi wajar saja ada yang cemburu atas hal ini. Yang jelas, saya mengalihkan penyaluran tersebut. Sebab yang anamanya keluar itu tidak layak untuk mendapatkan bantuan itu. Dan ada yang lebih membutuhkan bantuan itu, makanya inisiatif saya mengalihkan bantuan itu ke warga yang sangat membutuhkan,’’ terang Jafri.
Pengalihan tersebut, jelas Jafri adanya warga yang sudah mampu, karyawan perusahaan yang sudah memiliki penghasilan tetap, bukan warga semundam yang tinggal di Desa Semundam, masih pemuda dan belum memiliki rumah, sudah ada kWh yang terpasang sebelumnya.
‘’Masa kita memberikan bantuan dengan katagori warga yang tidak masuk kurang mampu. Boleh di cek kalau pengalihan itu tidak tepat sasaran. Sebab itu murni saya lakukan untuk warga saya yang selama ini masih membutuhkan bantuan dan belum menikmati aliran listrik,’’ demikian Jafri.(awo)

Rehab Bendungan, Dinas PU Turunkan Alat Berat
SELAGAN RAYA – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mukomuko menurunkan alat berat ke Desa Sungai Jerinjing. Alat berat diterjunkan untuk memperbaiki bendungan Selagan Kecil yang rusak terkena banjir. Alat berat ini sudah bekerja di bendungan ini sejak hari Jumat lalu. Diperkirakan pekerjaan memperbaiki bendungan akan tuntas pada minggu ini. Alat berat menumpuk batu sungai ke bagian bendungan.
‘’Alat berat sudah bekerja di bendungan. Alat ini dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan pada minggu ini juga alat berat sudah selesai bekerja. Alat berat itu digunakan untuk menimbun batu sungai ke bagian bendungan yang jebol,’’ kata Kades Sungai Ipuh, Makmum, yang memiliki sawah di sekitar bendungan.
Turunnya alat berat tidak lepas dari surat yang disampaikan oleh petani ke pemerintah. Didalam surat tersebut dicantumkan jika bendungan Selagan kecil sudah rusak dan tidak dapat mengalirkan air ke sawah warga. Bahkan jika banjir kembali menerjang sungai, dikhawatirkan bendungan akan semakin rusak parah.
‘’Kami meyampaikan surat ke pemerintah. Surat itu memberitahu jika bendungan Selagan kecil sudah sangat rusak dan tidak mengalirkan air ke sawah warga. Sementara padi sudah ditanam. Kalau air tidak juga masuk, padi bisa mati. Petani juga yang akan rugi,’’ ungkap Makmum.
Demikian juga yang disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Desa Sungai Ipuh 2, Suheri. Harapan petani agar pemerintah dapat menurunkan alat berat guna memperbaiki bendungan akhirnya di penuhi juga. Menggunakan alat berat, bendungan dapat dimanfaatkan lebih lama. Namun demikian, petani dapat menjamin jika bendungan tidak sebaik sebelumnya.
‘’Itulah yang menjadi harapan petani di Kecamatan Selagan Raya bantuan alat berat dari pemerintah untuk membendung kembali sungai Selagan kecil. Walau hasilnya tidak sebaik sebelumnya, namun ini sudah dapat menyelamatkan padi petani,’’ ungkap Suheri.
Bendungan Selagan kecil mensuplai air untuk persawahan seluas 175 hektare (Ha). Petani sawah tersebut saat ini sudah turun tanam. Kebutuhan air petani sangat dibutuhkan.
‘’Petani sawah sudah mulai turun tanam. Banyak padi yang telah disemai dan siap tanam. Jika air tidak masuk, mungkin padi sawah akan mati dan petani dapat gagal panen,’’ pungkas Suheri.(***)


Kader PDIP Siap Menangkan 2014
POLITIK RM – Kemarin sebagaimana yang dijadwalkan, puluhan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkumpul di markasnya di Desa Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko. Dipimpin langsung oleh ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Mukomuko, I Wayan Adnyana, para kader PDIP ini dengan lugas menyatakan siap memenangkan pemilu legislative 2014 akan datang datang.
Dikatakan I Wayan, mereka sudah susun kader-kader parpol untuk mengisi daftar calon legislatif pada pemilu 2014.   Semua dapil mengusung kader terbaik dan punya keyakinan untuk memenangkan pemilihan. Pertemuan pada Sabtu (5/1) lalu cukup meriah. Deretan puluhan kendaraan kader PDIP tapak terparkir sepanjang jalan.
‘’Yang hadir itu kader semua,  kita membahas persiapan dan langsung menjaring kader PDIP untuk maju 2014. Mereka siap maju dan siap memenangkan pemilu. Terlihat hari itu deretan kendaraan kader kita penuhi jalanan,’’ kata I Wayan.
Mereka optimis melihat semangat dan juga kesiapan yang dilakukan, kemenangan ada di depan mata. Namun mereka enggan pasang target kursi, yang jelas jadi pemilik suara dan kursi terbanyak pada 2014 nanti. Kedepannya jelang pemilu, PDIP akan terus mematangkan kebutuhan pilkada, terutama memberi support bagi kader, penyiapan amunisi hingga kebutuhan lainnya.
‘’Yang jelas kami siap memberi kemenangan pada 2014 bagi partai. Langkah-langkah terus dimantapkan. Kader PDIP meski punya semangat yang tinggi untuk mencapai itu semua,’’ demikian I Wayan.(jar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar