BERSERAKAN : Kondisi jalan menuju salah satu pabrik CPO Di Kabupaten Mukomuko, yang diektahui membuang janjang sawit disembarang tempat.
Warga Lubuk Pinang Muntah-Muntah
LUBUK PINANG – Belasan warga Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, muntah-muntah. Belum diketahui pasti penyebabnya, dugaan sementara akibat lingkungan yang tercemar. Diantara yang mencemarkan lingkungan jenjang sawit perusahaan, yang sering berserakan disepanjang jalan.
Salah satu warga yang mengalami penyakit tersebut yakni Wetan. Pria yang berprofesi sebagai supir truck ini mengalami hal tersebut sejak 2 hari yang lalu. Diikuti pula dengan 3 orang anaknya yang masih kecil. Serupa dengan keluarga Mustadi, beserta 3 orang anak dan istrinya.
‘’Anehnya saya kalau keluar bawa mobil, tidak ada merasakan mual dan muntah. Tapi duduk di rumah sekitar 1 sampai 2 jam saja, saya langsung merasa perutnya kurang enak, akhirnya muntah,’’ kata Wet.
Berbeda halnya dengan ketiga anaknya yang masih balita, diketahui mengalami mual dan muntah-muntah disertai dengan kondisi tubuh yang kurang fit. Demam, batuk pilek juga dialami ketiga anaknya secara berbarengan. Hal itu diakui Wet masih bisa dimaklumi.
‘’Kalau anak saya, oke lah dia memang lagi demam. Tapi saya yang terbilang sehat juga mengalami hal seperti itu. Saya tidak batuk, tidak juga demam,’’urai Wet.
Mendapati hal itu, Wet bersama istri dan ketiga anaknya langsung dibawakan kedokter praktek di Kecamatan Lubuk Pinang. Sepulang dari pengecekan, Wet melaporkan hal yang dialami keluarganya kepada Kepala Desa (Kades) Lubuk Pinang Abastari.
‘’Saya sudah mendapat laporan soal itu, dan memang kemarin (Rabu, red) saya didatangi Wet, menceritakan perihal yang tengah melanda keluarganya. Dugaannya memang karena janjang sawit, tapi kita belum bisa memvonis memang itu penyebabnya,’’ Ulas Kades.
Dikonfirmasi dokter Indra, yang menangani penyakit tersebut mengakui adanya 11 warga yang datang kepadanya dengan keluhan, demam, batuk, mual dan muntah-muntah. Namun dari indikasi tersebut Indra menyatakan, rata-rata warga terserang demam, batuk dan infeksi saluran pernafasan (Ispa).
‘’Bisa jadi itu karena pengaruh cuaca disekitar kurang baik, atau pergantian cuaca. Saya tidak bisa menyatakan penyebabnya apa, tapi memang ada warga yang mengeluhkan hal tersebut kepada saya,’’ tutup Indra.(ceo)
10 Unit Rumah Rawan Longsor
LUBUK PINANG – Pemukiman warga Desa Lubuk Gedang Kecamatan Lubuk Pinang terancam erosi sungai. Bahkan, 10 rumah diketahui siaga longsor. Hingga kemarin, warga mempertanyakan rencana pemerintah membangun tembok penahan abrasi.
Salah seorang warga, Heru menyatakan 10 unit rumah tersebut saat ini jarak dengan bibir jurang hanya tinggal 1,5 meter. Bahkan satu unit rumah yang berdekatan dengan jembatan penghubung ke desa Sumber Makmur Sp 8, posisi dapurnya sudah tidak memiliki jarak dengan bibir sungai.
‘’Ditambah musim hujan begini, debit air sungai kebanyakan tinggi dari pada surut. Akibatnya, terjangan arus yang cukup kuat membuat abrasi sungai semakin jadi,’’ ungkap Heru.
Sebelumnya, soal abrasi sungai ini kerap kali disampaikan baik dengan pemerintah desa, maupun dengan pemerintah daerah. Namun hingga saat ini belum ditemukan titik terang mengatasi hal tersebut. Jika tidak diperbaiki atau mencari solusi dalam waktu dekat, diakui Heru akan banyak rumah warga terjun bebas kedalam aliran sungai.
‘’Tidak pernah puas kami sampaikan keluhan soal abrasi sungai yang terus menghantui kami. Tapi sampai saat ini belum diketahui juga kapan akan dibangun beton pelapis tebing supaya kami selamat dari ancaman ini,’’ ulasnya.
Hal ini dibenarkan Camat Lubuk Pinang, Ali Muchsin, S.Pd. soal abrasi sungai memang banyak terjadi di kawasan Kecamatan Lubuk Pinang. Lantaran hampir sepanjang desa di Kecamatan Lubuk Pinang, dilintasi oleh aliran sungai Manjuto. Seperti halnya di Desa Aeah Tiga, yang juga didapati sekitar 7 unit rumah teranjam akibat abrasi sungai yang secara terus menerus menggerus dinding sungai manjuto.
‘’Sebenarnya setiap kali ada pertemuan ataupun ada acara di Kantor camat baik di desa, masalah abrasi sungai ini slalu jadi bahan pembicaraan untuk mencari solusinya. Tapi kami juga tidak bisa berbuat banyak, kecuali menyampaikan keluhan warga kepada pemerintah. Harapan saya, kecemasan warga ini bisa dijawab tahun ini,’’ harapnya.(ceo)
Knalpot Racing Mekak Laing
LUBUK PINANG - Kendati sudah ada larangan, penggunaan knalpot racing oleh pengendara sepeda motor masih marak di Kecamatan Lubuk Pinang. Hal ini tentu saja membuat masyarakat menjadi resah. Pantauan di lapangan, para pengguna kendaraan yang memakai knalpot racing memang terkesan ugal-ugalan. Mereka kerap memainkan gas ketika berada di tempat-tempat yang ramai, sehingga menimbulkan suara yang bising.
Pihak kepolisian di Kecamatan Lubuk Pinang, dalam hal ini dimintai untuk bertindak. Mengingat, tidak sedikit warga yang merasa resah atas hal tersebut. Terlebih sebelumnya, pernah dilakukan razia knalpot racing oleh pihak kepolisian yang ternyata dapat menumbuhkan efek jera bagi pengguna kendaraan roda dua.
‘’Dulu aparat kepolisian memang gencar melakukan razia terhadap pengguna kendaraan yang memakai knalpot racing. Namun saat ini penggunaan knalpot racing kembali marak. Pihak kepolisian diharapkan bisa bertindak secepatnya,’’ kata Ahmad, salah seorang warga Desa Ranah Karya.
Parahnya lagi, kebijakan yang menyatakan larangan menggunakan knalpot racing bagi pengendara sepeda motor, tampaknya tidak didukung dengan kondisi dilapangan. Mengingat masih banyak toko onderdil, dengan bebasnya menjual knalpot racing dengan berbagai jenis, berbagai tipe dan merek. Sehingga, larangan tersebut diketahui tidak akan berjalan secara optimal.
‘’Bagusnya larangan diterapkan, penjualan juga ditiadakan. Sehingga, tidak ada kesempatan lagi untuk mengulangi hal seperti itu,’’ saran Abastari, Kades Lubuk Pinang.(ceo)
Volly Putri Cup 2 Sinar Jaya Digelar
AIR MANJUTO - Didalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mukomuko ke 10 pada 25 Februari mendatang, pihak Desa Sinar Jaya Sp 1, Kecamatan Air Manjuto, kembali menggelar turnamen bola voli untuk kaum perempuan cup 2. meski terbilang masih lama, namun sesuai dengan kesepakatan yang telah dibentuk panitia voly putri cup 1 tahun lalu, dalam waktu dekat turnamen tersebut segera dilaksanakan.
‘’Tanggalnya belum bisa kita sebutkan, tapi ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi kami supaya nanti tidak terdesak saat lomba,’’ ujar Kepala Desa (Kades) Sinar Jaya, Suparni.
Pendaftaran dilakukan dalam minggu ketiga bulan ini, jika tidak banyak halangan. Peserta tidak dibatasi, dan mengundang dari pihak kecamatan tetangga yakni, V Koto, Lubuk Pinang, XIV Koto, Kota Mukomuko dan sebagainya. Tujuan dilakukannya turnamen voli putri yang kedua ini, dikatakan Suparni, untuk mempererat talisilaturahmi antar setiap kaum ibu di Mukomuko.
‘’Kita sudah melihat antusias para ibu-ibu pecinta voli cup satu lalu sangat besar. Mudah-mudahan cup kedua ini tidak mengurangi rasa simpatik untuk ikut lagi, dengan tujuan memeriahkan HUT Kabupaten Mukomuko,’’ kata Suparni.
Lantas apasaja hadiah yang ditawarkan panitia dalam turnamen laki ini? Dikatakan Suparni, pihaknya belum bisa menjelaskan besarannya. Karena masih dalam tahap pembahasan dikalangan panitia Turnamen Voli putri cup 2.
‘’Hadiahnya ada, tapi mungkin tidak begitu besar, karena kita ketergantungan dengan anggaran yang ada juga,’’ tutupnya.(ceo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar