Minggu, 13 Januari 2013

Halaman Daerah RM Hari Ini

REWARD : Salah seorang Murid MIN Desa Sibak, Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko diberikan Reward atas keberhasilannya menghafal Yasin.


Hafal Yasin, Murid MIN Diberi Reward
PENDIDIKAN – Sepintas, sosok ketiga bocah yang masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sibak, Kecamatan Ipuh biasa-biasa saja, tidak ada kelebihan menonjol dibandingkan murid lain. Namun ketika diujicoba melantunkan bacaan Surat Yasin dengan pola hafalan, ketiganya masing-masing, Arzen, Yesa, dan Gina cukup lancar dan fasih. Kemampuan ketiganya ini juga sempat menyita perhatian dari Kakanmenag Kabupaten Mukomuko, Drs.Hamdani, M.Pd serta pejabat Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.
Sebagai bentuk apresiasi dan juga motivasi, pada Sabtu (12/1) pihak sekolah memberikan reward berupa sepeda gunung serta bingkisan kepada ketiga murid tersebut. Selaku penyerahnya, Kepala MIN, Daswan.C.A, M.Pd.
Disampaikan Daswan, pihaknya memang ada menerapkan pendidikan menghafal surat yasin. Ini berlaku bagi murid kelas II hingga kelas VI. Pola ini baru berjalan selama kurang lebih 3 bulan. 
‘’Dari sekian banyak murid di MIN Sibak ini, ada 3 orang yang lancer serta fasih menghafal surat yasin. Kemampuan ketiganya sudah pernah diujicoba oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Mukomuko dan Kasi Mapenda Kanwil Provinsi Bengkulu,’’ jelas pria jebolan SD Impress Alang Sungkai, Sumbar tahun 1984 ini. 
Tujuan dari diberlakukannya pola menghafal surat yasin kepada murid, selain berguna untuknya pribadi juga bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Terbukti, pernah suatu waktu ada musibah kematian di Desa Sibak. Dan yang ditunjuk memimpin pembacaan yasin serta doa-doa lain adalah murid MIN.
Dibagian lain, Hamdani mengatakan bahwa pola pendidikan menghafal surat  yasin, bacaan salat, doa serta dzikir yang diterapkan MIN Sibak merupakan bukti otentik kinerja dan keseriusan pihak sekolah dalam rangka memajukan MIN serta pelaksanaaan visi dan misi MIN.(awo)



Petani Gelar Ritual Tolak Bala
LUBUK PINANG – Untuk meminta keselamatan dan hasil padi mereka meningkat, beberapa kelompok tani di Kecamatan Lubuk Pinang menggelar doa tolak bala. Kegitan ini mereka laksanakan langsung di dekat sawah masing-masing yang diikuti oleh anggota kelompok tani bersangkutan dan juga seorang ustad yang didatangkan untuk memimpin ritual. Aktivitas ini
merupakan tradisi dengan tujuan mengharapkan berkah dari Allah SWT atas apa yang tengah diusahakan, salah satunya saat panen mendatang.
Pudil salah seorang petani Desa Ranah Karya, menerangkan ritual ini juga diharapkan bisa mengurangi hama padi dan keselamatan bagi para para petani saat melaksanakan aktivitas pertanian.
‘’Ini memang sudah menjadi tradisi kita setiap kali turun tanam, selain berdoa di dalam sholat, kita juga mengharapkan berkah dari Allah supaya apa yang kita tanam menjadi berkah dan terhindar dari segala penyakit dan hama yang mengancam,’’ kata Pudil salah seorang petani Desa Ranah Karya.
Dalam ritual itu, ibu-ibu petani membawakan makanan sedekah berupa nasi dan gulai untuk dimakan bersama setelah pembacaan doa dan berbagai usulan atau program kedepan untuk menjadikan hasil panen yang lebih baik lagi.
‘’Tidak ada yang kita paksakan untuk membawa makanan dalam acara ini, melainkan seiklasnya saja,’’ ujarnya.
Selain itu, dalam acara ritual para petani juga dimintai membawa obat padi, berupa ramuan alami. Seperti daun cekupai, cekeghau, pighong, kundu,selaro pisang, selaro pinang, setawa, sedingin dan berbagai obat-obatan alami yang dipercayai bisa mengusir hama penyerang tanaman padi.
‘’Nama obat itu bahasa indonesianya saya kurang paham, yang jelas obat-obatan itu akan diracik kemudian kita doa bersama lalu kita sebarkan dimasing-masing sawah kita,’’ tegasnya.
Ritual tolak bala ini, juga disebut sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh petani. Sebelumnya jika petani disibukan dengan kegiatan masing-masing, bisa menyempatkan diri untuk berkumpul bersama. Dalam ajang itu pula akan ditemukan ide serta berbagai hal yang dapat mendukung serta meningkatkan hasil panen. Atau membuka peluang bagi petani melakukan inovasi dalam pertanian.
‘’Mudah-mudahan ini tetap akan dijadikan tradisi bagi semua petani, dan bisa meningkatkan talisilaturahmi kita semuanya. Dengan harapan apa yang kami tanam menjadi berkah, dan diberikan rezeki sesuai dengan usaha kami,’’ Pungkas Marlita petani lainnya.(ceo)

Agricinal Terancam Didemo Laing
PONDOK SUGUH – Pihak PT. Agricinal terancam didemo kembali oleh masyarakat Desa Tunggang dan desa pemekarannya Karya Mulya Kecamatan Pondok Suguh. Pasalnya klaim dari perusahaan yang sudah menepati 4 poin perjanjian yang disepakati kedua pihak tahun lalu, ternyata belum sampai ke masyarakat. Dampaknya hubungan antara perusahaan dengan desa penyangganya ini memanas kembali.  Warga mengancam akan memblok jalan menuju perusahaan yang melewati jalan desa dan tanah warga setempat.
‘’Entah kapan direalisasikan tidak jelas. Warga akan melakukan aksi kembali seperti sebelumnya. Dan ini tidak ada yang menggerakkan melainkan ini murni pergerakan secara bersama seperti tahun lalu (Maret 2012,red),’’ kata Mantan Kades Tunggang, Rudi Hartono.
Dengan kembali tidak ditepati janji oleh perusahaan, maka kepercayaan warga setempat sudah habis. Hanya ada dua pilihan perusahaan serahkan kebun seribu hectare pada warga atau semua aktivitas mereka dihentikan dengan cara menutup akses masuk ke sana. Warga menilai, perusahan tidak ada niat baik untuk merealsiasikan perjanjian yang sudah disepakati bersama.
‘’Perjanjian itu disepakati secara bersama. Tetapi mana realsiasinya, sementara waktu perjanjian tersebut sudah lewat satu bulan lalu. Apakah kita warga tidak berhak menagih janji tersebut untuk memperjuangkan hak yang selama ini tertunda,?’’ jelas Rudi.
Senada, tokoh pemuda Desa Tunggang Saprianto ikut mengomentari, jika dari perusahaan sudah merealisasikan perjanjian sesuai dengan tuntutan warga tidak akan menuntutnya kembali. Entah kalau kebun plasma ini malah hanya dikelola oleh sekelompok orang tanpa diketahui masyarakat, sampai sekarang belum ada kabarnya.
‘’Logikanya, kalau memang ada realisasi tidak mungkin itu tidak diumumkan perangkat desa setempat. Jadi, saat ini warga sudah membahas apa yang akan dilakukan dengan tidak ada hal ini,’’ terang Saprianto yang lebih dikenal dengan nama Yan.
Sementara itu, dari perusahaan belum ada kejelasan. Dihubungi via Hp tidak diangkat dan kala didatangi dikantornya juga tak ditemukan. Menurut beberapa pegawai yang ada di sana, pimpinan mereka tengah berada diluar.(awo)  

Biaya Instalasi Mahal, Warga Protes
SELAGAN RAYA – Biaya instalasi listrik dalam program Listrik Desa (Lisdes) di Kecamatan Selagan Raya dinilai tidak berpihak pada warga. Harga yang ditawarkan dinilai sangat merugikan. Pasalnya instalatir menawarkan harga tidak mengikuti standar biaya lisdes. Sementara bagi warga yang tidak mengetahui harga standar, menjadi lahan bagi instalatir untuk mencari keuntungan semata.
Harga yang ditawarkan oleh instalatir mulai dari Rp 2,6 juta, Rp 2,8 juta, Rp 3 juta, hingga ada yang Rp 4,8 juta. Harga ini untuk biaya pemasangan instalasi listrik di rumah warga dengan daya 900 watt.
‘’Kami tidak tahu mana harga yang sesuai dengan standar. Masyarakat sudah sering bertanya kepada saya harga mana yang benar. Saya hanya dapat menyarankan agar masyarakat ikut instalatir mana yang dikehendakinya,’’ kata Tokoh Masyarakat Desa Talang Medan, Buyung Halus.
Sementara itu, instalatir dari CV. Barokah, Sihat yang dihubungi menjelaskan harga pemasangan listrik di rumah warga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara panitia desa dan instalatir. Kesepakatan harga itulah yang selanjutnya digunakan sebagai harga biaya pemasangan. Menurutnya dalam biaya instalasi itu juga mencakup biaya operasional dari instalatir.
‘’Guna menentukan harga, kami melakukan rapat bersama panitia setiap desa. Harga kesepakatan itulah yang digunakan sebagai harga pemasangan. Sebagai kontraktor, pasti ada biaya operasional. Mungkin wajar jika harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi dari standarnya,’’ ujar Sihat.
Demikian juga yang diungkapkan oleh Zumri dari CV. Lisma. Menurutnya banyaknya instalatir yang masuk ke desa guna melakukan biaya pemasangan listrik, menambah kuat persaingan antar instalatir. Jadi dalam proses menawarkan harga, terjadi perbedaan. Tujuannya untuk menggaet warga sebanyak mungkin.
‘’Instalatir ini seperti jualan cabe di pasar, jadi setiap isntalatir menawarkan harga berbeda. Instalatir akan bersaing untuk mendapatkan warga sebanyak-banyaknya dengan menawarkan harga lebih murah. Harga pemasangan listrik juga disesuaikan dengan bahan yang dipasang.
Terpisah, manajer PT. PLN (Persero) Ranting Mukomuko, NUr Lukman, A.Md menjelaskan harga pemasangan listrik desa ditentukan dalam kesepakatan antara instalatir dan panitia desa. Pihak PLN telah mempercayakan pemasangan inslatasi rumah warga kepada rekanan sehingga tidak dapat mencampuri soal harganya. Namun sebagai patokan, ia menjelaskan harga pemasangan listrik dalam program lisdes untuk daya 900 watt sebesar2.613.000. Biaya ini untuk memasang 3 titik lampu dan satu stop kontak. Sementara untuk daya 1.300 watt, harganya paling tinggi hanya Rp 2.997.000.
‘’Untuk proses pemasangan instalasi di rumah warga, PLN tidak dapat turut campur. Kita sudah menyerahkan pemasangan itu pada pihak ketiga. Begitu juga soal harganya, panitia desa dan instalatir yang membuat harganya,’’ ungkap Nur Lukman.(***)





Waspada, Kapolres Gadungan Incar Pejabat
PERISTIWA – Sepertinya kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Mukomuko mesti lebih waspada dan berhati-hati terhadap aksi dugaan penipuan yang mengatasnamakan Kapolres, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik. setelah sebelumnya sudah ada beberapa pejabat yang dihubungi oleh pelaku yang mengaku-ngaku sebagai Kapolres, belum lama ini, giliran 2 pejabat yang diincar pelaku. Keduanya adalah Kepala BPMPD, Ramdani, SE dan Kadinkes, Edi Rosdy, SH, M.Kes.
Dihubungi kemarin, Ramdani tak menampik bahwa dirinya pernah dihubungi Kapolres gadungan. Tidak lantas percaya dengan perkataan pelaku, Ramdani ketika itu mengkonfirmasi langsung dengan Kapolres yang sesungguhnya. Setelah dipastikan bahwa itu adalah modus tindak dugaan penipuan, Ramdani pun bersyukur karena dirinya masih selamat.
‘’Selain saya, memang pak Edi (Kadinkes, red) ada juga dihubungi orang yang mengaku-ngaku sebagai pak Kapolres dan meminta bantuan. Tapi kami sama-sama langsung menanyakannya dengan pak Kapolres. Dan ternyata beliau tidak ada menghubungi kami,’’ terang Ramdani.
Terpisah, Kapolres menegaskan agar masyarakat, khususnya para pejabat jangan mudah terpedaya dengan aksi dugaan penipuan yang mengatasnamakan petinggi insitusi penegak hukum. Jika ada mendapat telepon dari nomor tak dikenal, segera konfirmasi dengan yang bersangkutan.
Sejauh ini Kapolres cukup open dan familiar bagi siapa saja yang ingin berhubungan. Sampai-sampai ia memberanikan diri memberikan nomor Hp dan juga nomor PIN BBM nya kepada masyarakat melalui media. Tujuannya tidak lain untuk mendekatkan diri dan juga mempermudah komunikasi.
‘’Dari kita sedang berupaya menyelidiki identitas pelaku penipuan yang telah meresahkan itu. Sejauh ini saya sudah menerima laporan dari beberapa pejabat yang ditelepon oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai Kapolres. Saya berharap kepada yang lain juga untuk tidak cepat mempercayai yang seperti itu. Segeralah laporkan kepada pihak berwajib,’’ pesan Kapolres.(ray)



Eks Cabup Bantu Warga Miskin 
METRO – Direncanakan pada hari ini, mantan Calon Bupati (Cabup) Mukomuko, Sapuan, Ak, SE, MM akan menyalurkan bantuan pribadinya kepada salah seorang warga miskin di Pasar Belakang, Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko. Ini setelah Sapuan mengetahui dari pemberitaan di Koran Harian Radar Mukomuko (RM) beberapa waktu lalu seputar potret kehidupan miris Jalisah (73). Dimana selain didera kemiskinan, Jalisah dan anaknya mengidap penyakit serius, yakni stroke dan epilepsi.
Disampaikan Sapuan yang kini menggeluti profesi sebagai pengusaha di ibukota Jakarta, bantuan yang akan diberikan berupa uang tunai. Jumlahnya memang tidak begitu besar. Namun Sapuan berharap dapat sedikit meringankan beban hidup Jalisah dan anaknya. Tidak ada maksud lain dalam pemberian bantuan tersebut.
‘’Kami ikhlas ingin membantu meringankan beban hidup warga kita yang tidak mampu itu, tidak tujuan lain. Saya sendiri belum mengenal betul siapa orangnya, hanya melihat dari Koran RM. Untuk pemberian bantuannya saya sudah serahkan kepada RM selaku media,’’ terang Sapuan.
Harapan lain Sapuan, warga yang perekonomiannya mampu, bahkan sangat mapan untuk tidak menutup mata atas kondisi kehidupan warga tidak mampu seperti Jalisah. Sisihkan sebagian rezeki untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sikap dermawan seperti itu menurut Sapuan dapat juga membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Sekadar mengulas, Jalisah adalah seorang wanita uzur yang sudah lama hidup menjanda. Jalisah menderita penyakit stroke yang mengakibatkan kakinya lumpuh. Untuk menghidupi keluarganya, Jalisah mengandalkan belas kasihan tetangga dan warga lain. Lebih mirisnya lagi, Jalisah hanya dikarunai keturunan 1 orang anak perempuan. Ia diketahui mengidap penyakit epilepsi atau yang kerap disebut ayan.(jar)

Video Kekerasan Siswi Beredar

BEREDAR : Video kekerasan terhadap siswi di Kecamatan Lubuk Pinang, yang mulai beredar dikalangan masyarakat menuai ungkapan prihatin sejumlah warga dan orangtua.

Video Kekerasan Siswi Beredar
LUBUK PINANG – Beberapa hari terakhir ini, warga di Desa Lubuk Pinang dan Renah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang ramai membicarakan peredaran video kekerasan antar siswi. Dari raut wajah siswi, meski samar-samar, lokasi hingga logat bahasa dalam video berdurasi sekitar 5 menit 11 detik tersebut  diduga kuat keduanya merupakan 2 orang siswi berbeda sekolah asal Kecamatan Lubuk Pinang.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui pasti identitas kedua siswi, pun demikian dengan sekolahnya. Sebab dalam video keduanya mengenakan pakaian bebas. Hanya saja untuk lokasinya, diperkirakan dekat lokasi pembangunan Gudang Logistik di Desa Lubuk Pinang.
Adapun adegan-adegan yang diprediksi direkam via Hp itu dari penelusuran wartawan Radar Mukomuko (RM), dimulai dari keduanya bertemu di TKP bersama pelajar lain yang merupakan teman-temannya, kemudian mengawali perkelahian dengan saling pukul usai sempat saling tantang, menjambak rambut, saling tendang hingga akhirnya terguling-guling di atas tanah. Baku hantam itu baru terhenti lantaran salah seorang siswi jatuh pingsan, diperkirakan akibat tak kuasa menahan sakit. Sempat juga terlihat beberapa warga yang ikut melerai perkelahian.
Terkait adegan-adegan kekerasan yang ada dalam video, warga yang sudah menyaksikannya mengecam sekaligus prihatin. Salah satunya Eliawati, Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Renah Karya.
‘’Saya tidak habis pikir, kenapa anak-anak sekarang sudah anarkis semua. Seperti tidak ada hati nurani lagi, padahal sama-sama perempuan,’’ kata Eli.
Salah satu adegan yang menurut Eli sangat tidak mencerminkan seorang perempuan dan juga pelajar adalah dimana saat lawannya sudah pingsan, siswi lain masih mencoba melakukan perlawanan. Beruntung ia lekas ditahan oleh teman-temannya dibantu warga. 
‘’Kawan sudah mau mati begitu masih mau digasak juga. Ya tuhan mau dikemanakan muka orangtuanya kalau mendapati anak-anaknya hanya bisa berkelahi begitu, sedangkan orang tua sudah susah payah mencari uang untuk sekolah anaknya,’’ ungkap Eli.
Widra, warga lainnya turut mengomentari, dimana kelakuan pelajar yang seperti itu mesti cepat diambil tindakan oleh pihak sekolah dan juga para orang tua. Selain itu, pemerintah juga diminta tidak tinggal diam.
‘’Mungkin mereka (pelajar, red) itu sudah terpengaruh dengan sinetron atau dengan video kekerasan di daerah lain juga. Ini harusnya menjadi catatan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Mukomuko. Baik bagi Dinas Pendidikan, Kanmenag, atau juga bagi organisasi perlindungan anak,’’ kata Widra.(ceo)

Yofi KDI Maju Pilleg
METRO – Lolosnya Partai NasDem dari tahapan verifikasi hingga menjadi satu-satunya partai pendatang baru yang menjadi kontestan Pemilu 2014 kian semakin menarik minat banyak kalangan untuk bergabung. Mulai dari masyarakat umum, politisi, birokrat, pengusaha hingga kalangan artis. Kabar teranyar dihimpun  wartawan Radar Mukomuko (RM), DPD Partai NasDem Kabupaten Mukomuko mengusung Yofi Emei Lia Sari atau yang akrab disapa Yofi KDI untuk maju pada pencalonan anggota legislatif tingkat I atau provinsi. 
Sekilas mengupas latar belakang Yofi. Meskipun wanita berkulit putih, berparas manis dan memiliki suara merdu ini lahir di Kepahiang, namun ia menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Pondok Suguh, persisnya di Desa Air Bikuk. Sangat memungkinkan baginya untuk maju sebagai calon wakil rakyat menggunakan Daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Mukomuko.
Saat hendak dikonfirmasikan untuk kepastiannya, pengurus DPD Partai NasDem belum berhasil dihubungi. Baik ketua umumnya, Maihardi, EP, SE maupun Sekretarisnya, A Gandi.
‘’Salah satu yang akan diusung Partai NasDem Mukomuko ke provinsi nanti adalah Yofi. Selain dia ada juga beberapa nama lain. Kalau di tingkat kabupaten, ada mantan pejabat, tokoh masyarakat dan juga tokoh pemuda yang akan diusung,’’ terang narasumber RM di kepengurusan NasDem pusat kemarin.(red)  

2 Pejabat Ramaikan Bursa Calon Sekda

METRO – Kendati Bupati Mukomuko, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM telah mengangkat Chaidir Anuar sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab, namun proses penyeleksian nama yang diajukan beberapa waktu lalu untuk dipilih menjadi Sekda definitif terus bergulir. Kabar terbaru dihimpun, ada 2 nama pejabat lain diajukan oleh Pemkab. Keduanya Drs. Haryadie Nazar dan Gianto, SH.
Belum diperoleh keterangan resmi mengenai kebenaran kabar tersebut. Apakah nama Haryadie dan Gianto diajukan sebagai pendamping 3 nama yang telah ada, ataukah sebagai pengganti 2 nama sebelumnya. Jelasnya, dari segi persyaratan, Haryadie dan Gianto dinilai memenuhi.
‘’Kalau dari kita kan hanya mengajukan. Jadi kalau memang ada tambahan, itu ada kebijakan sesuai dengan hasil musyawarah bersama. Untuk pengajuannya dilakukan oleh BKPPD,’’ ungkap Chaidir saat dikonfirmasi.
Terpisah, Kepala BKPPD, Drs. Novizar Eka Putra turut menampik bahwa sudah diajukannya 2 nama calon lain selain dari 3 nama yakni, Syafkani, SP, Hartoso, M.TPd dan Jasni Bahari, S.Pd untuk dipilih menjadi Sekda. 
‘’Kalau informasi meminta tambahan calon memang ada. Tetapi masih akan kita bahas bersama dulu,’’ jelas Novizar. 
Sementara itu, praktisi pemerintahan Universitas Bengkulu (Unib), Yamani Komar, SH, MH berharap agar proses penentuan Sekda definitif Mukomuko berdasarkan aturan yang berlaku. Sebab tugas dan fungsi seorang Sekda cukup vital dalam membantu Bupati dan Wabup menjalankan roda pemerintahan.
‘’Kami berharap Pemkab Mukomuko bisa mengajukan nama-nama calon Sekdanya yang benar-benar sesuai dengan syarat dan mampu melaksanakan tugasnya. Bukan berarti yang sebelumnya tidak mampu, tapi kita menginginkan agar Sekda kedepan harus lebih baik,’’ tutup Yamani.(ray)

Kamis, 10 Januari 2013

HL Radar Mukomuko 11 Januari 2013

DIBEKUK : Warga Bengkulu Utara yang merupakan DPO Polsek Napal Putih Dibekuk Polsek Penarik.

Ngumpet di Rumah Istri Muda, Warga BU Dibekuk
//DPO Polsek Napal Putih
PENARIK – Pelarian panjang pelaku kasus dugaan penipuan dan pemalsuan surat berinial Mo (30) akhirnya dihentikan jajaran Polsek Penarik. Mo yang merupakan warga Napal Putih, Bengkulu Utara (BU) diketahui berstatus DPO terhitung bulan November tahun lalu, setelah kabur dari pengejaran anggota Polsek Napal Putih. Sekitar pukul 07.05 WIB kemarin, Mo berhasil dibekuk oleh anggota Polsek Penarik yang dipimpin langsung Kapolsek. Menariknya, tempat persembunyian Mo selama ini, di Desa Penarik, Kecamatan Penarik tidak lain rumah istri mudanya.
‘’Kita membantu menangkap buruan DPO Polsek Napal Putih. Sekarang tsk telah kita amankan untuk selanjutnya menunggu jemputan anggota Polsek Napal Putih,’’ kata Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Penarik, Iptu. Tjik Sadarne. MS saat ditemui wartawan.
Mo sendiri harus berurusan dengan aparat lantaran laporan yang dibuat  staf dari PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate, Sardi Lumban Tobing kepada pihak kepolisian. Sardi melaporkan Mo telah melakukan tindakan penipuan dengan memalsukan tanda tangan karyawan perusahaan tersebut. Mo yang pada saat menjalankan aksinya bekerja sebagai krani personalia PT. Alno Agro Utama Sumindo Estate memalsukan tanda tangan. Aksi itu dilancarkan Mo pada tanggal 25 Oktober tahun lalu.
‘’Tsk melakukan pemalsuan tanda tangan di tempatnya bekerja. Setelah tahu aksinya dilaporkan, tsk kabur dan menjadi buron,’’ ujar Tjik. Akibat pebuatannya, Mo dijerat dengan pasal 378 jo pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.(***)

(boks)
Mengintip Realisasi Program Jakarta Sehat
//Terlantar, Pasien KJS Pilih Berobat ke Klinik
SEJAK awal dilantik sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selalu menebar sensasi. Tidak heran jika setiap jejak dari keduanya selalu menjadi bahan berita empuk bagi para jurnalis. Salah satu program andalan Jokowi-Ahok yang jadi sorotan publik adalah Jakarta Sehat. Dimana dengan hanya mengantongi selembar kartu, warga Jakarta bisa mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Cukup inovatif memang. Namun bagaimanakah penerapan program tersebut di lapangan. Berikut liputan wartawan Radar Mukomuko

M WIRO IDRUS, Jakarta

Untuk diketahui bersama-sama, program Kartu Jakarta Sehat atau disingkat KJS diluncurkan oleh Jokowi pada bulan November tahun lalu. Sejauh ini sudah sekitar 3000 lembar kartu yang didistribusikan kepada warga. Adapun syarat pembuatan kartu tersebut, warga cukup dengan memberikan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) ke puskesmas yang terdekat.
Prosedur penggunaannya, warga yang menderita sakit dapat berobat di puskesmas dengan tidak dipungut biaya. Jika penyakitnya terbilang serius, seperti korban kecelakaan atau korban bencana, maka dari puskesmas bakal mengeluarkan surat rujukan kepada Rumah Sakit (RS) milik pemerintah. Di RS yang ditunjuk, warga akan dilayani sebagaimana layaknya pasien umum di kelas III.
Itu konsep. Realitanya di lapangan? dari penelusuran RM sangatlah berbeda. Di salah satu RS, sebut saja RS A, jumlah pasien di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) hari itu membludak. Seluruh tempat tidur yang tersedia tampak ditiduri oleh pasien dengan jenis penyakit berbeda.
Ditelusuri lebih jauh, rupanya sebagian besar pasien itu adalah pasien KJS. Adalah sebutan bagi pasien yang ingin mendapat pelayanan kesehatan dengan mengandalkan KJS.
Timbul pertanyaan di benak RM, mengapa pasien-pasien itu sampai menumpuk di ruang UGD? Ketika coba ditanyakan dengan dokter jaga, alasannya karena kamar perawatan yang tidak lain kamar kelas III sudah terisi penuh. Alhasil pihak RS harus menunggu jika ada pasien yang dirawat sudah pulang.
‘’Maaf kamarnya sudah penuh semua. Silakan tunggu dulu,’’ kata sang dokter seraya berlalu mengarah ke salah satu pasien.
Lalu mesti sampai kapan para pasien malang itu mengantre di UGD? Sementara mereka tengah menderita sakit. Sesaat kemudian, terlihat seorang pria parobaya berpakaian kemeja yang sibuk keluar masuk RS sembari menenteng kertas. Sepertinya ada yang sedang diurus dengan orang lain yang berada di luar RS.
Usut punya usut, rupanya orang itu sedang mengurusi administrasi keluarganya yang tengah sakit. Keluarganya itu termasuk salah satu dari pasien yang menunggu daftar antrean di ruang UGD. Ternyata, apa yang dikatakan oleh dokter semula tidak benar.
Kamar kelas III masih ada beberapa yang kosong. Namun untuk bisa masuk ke dalam kamar dan mendapat perawatan tidak sekadar menunjukkan KJS saja. Melainkan harus ada kenalan di dalam lingkungan RS. Semacam calo kurang lebih.
Realita lain yang terekam RM, di RS lain, sebut saja RS B, terdapat salah seorang pasien KJS yang memutuskan menjalani pengobatan di klinik dekat rumahnya. Keputusan itu diambil lantaran saat hendak berobat di RS B, ia tidak dilayani. Kondisinya serupa dengan di RS A, pasien KJS dinomor duakan ketimbang pasien umum.
‘’Kami tadinya sudah ke rumah sakit bawa KJS. Tapi kata rumah sakit kamarnya penuh semua. Kakak ipar saya ini terkena TBC, dia harus cepat dirawat,’’ singkat salah seorang keluarga pasien ditemui RM.
Dari realita ini, agaknya Gubernur Jokowi harus segera mengevaluasi kinerja pihak RS, khususnya RS pemerintah. Sebab jika dibiarkan, kekecewaan warga akan memuncak, dan Jokowi bakal menuai krisis kepercayaan.(***)

Cuaca Ekstrem Dipicu Global Warming

METRO – Diprediksi hingga akhir bulan ini cuaca di wilayah Provinsi Bengkulu, tak terkecuali di Kabupaten Mukomuko bakal dilanda cuaca ekstrem. Belakangan, kondisi tersebut dikait-kaitkan dengan pemanasan global atau Global Warming. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk badai tropis Sonamu 990 HPA berada di 7.0 Lintang Utara (LU) dan 109.9 Bujur Timur (BT) bergerak lambat ke Barat Daya dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 50 sampai 70 knot/jam dekat pusatnya.
Sementara laporan dari Citra Satelit terlihat adanya badai tropis Sonamu di Laut Cina Selatan dan daerah tekanan rendah 1003 HPA di Perairan Australia Barat Utara. Angin yang ada di atas wilayah Perairan Indonesia diprediksi terjadi di Utara katulistiwa yang umumnya bertiup dari Timur Laut sampai Barat dan di Selatan katulistiwa umumnya bertiup dari Barat Laut sampai Barat, dengan kecepatan angin antara 3 knot hingga 25 knot.
Kondisi itu memberi peluang pertumbuhan awan dan hujan disertai badai guntur dapat terjadi di tujuh perairan, yaitu Laut Natuna, Perairan Bengkulu, Pulau Enggano, Perairan Lampung, Laut Flores, Laut Timor, dan Perairan Papua bagian Utara. Sementara itu, gelombang laut dengan tinggi antara 3 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Laut Jawa dan Laut Sulawesi.
Pemicu global warming sendiri tidak lain meningkatnya pembangunan rumah kaca serta perambahan hutan. Nah, terkhusus di Kabupaten Mukomuko, sudah menjadi rahasia umum jika aktivitas perambahan hutan semakin hari semakin marak. Kendatipun dari aparat sudah berupaya keras mencegah hingga memberi penindakan tegas melalui jalur hukum namun tetap saja para pelaku perambahan terus mengerusak guna mengeruk keuntungan pribadi.
‘’Sekarang ini, badai sonamu terjadi di beberapa wilayah perairan termasuk Provinsi Bengkulu. Angin bertiup dari laut Cina dan Australia. Belum lagi adanya penguapan air laut oleh panas matahari yang mengakibatkan hujan deras disertai badai. Kondisi ini masih terjadi hingga beberapa hari kedepan,’’ Kepala Prakiraan Cuaca Stasiun Fatmawati Bengkulu, Suparwi, M.Si.
Terpisah, Direktur Ekskutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Bengkulu, Ady Saputra mengatakan bahwa pemanasan global terjadi di seluruh belahan dunia. Sedikit sulit untuk melakukan perbaikan jika tidak dibarengi dengan penanaman hutan kembali khususnya di Indonesia dalam hal ini Provinsi Bengkulu.
‘’Kondisi hutan yang gundul membuat pemanasan global. Belum lagi dampak dari rumah kaca. Jadi kita, harus mengkaji kembali akibat dari semua itu. Dan sekarang ini, kita semua sudah merasakan dampaknya badai yang disertai badai,’’ tutup Ady.(ray)

‘’Dikeroyok’’ Parpol Besar, NasDem Optimis Menang
METRO – Sebagai satu-satunya partai baru dari 10 Partai politik (Parpol) yang dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2014 mendatang, para pentolan NasDem di pusat terus mematangkan persiapan. Sejauh ini mereka menyatakan rasa optimismenya dapat memenangkan pemilu, meskipun dikeroyok oleh 9 parpol besar.
Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang dewan pendiri pusat Partai NasDem, Ir. Wismen A Razak, M.Si kemarin bahwa lolosnya NasDem dari tahapan verifikasi bukanlah target.
‘’Ya, target utama kita adalah menang dalam pemilu nanti. Kita dari dewan pendiri dan seluruh kader, simpatisan partai tetap bersyukur ata lolosnya NasDem sebagai peserta pemilu. Itu merupakan bukti nyata bahwa rakyat Indonesia begitu menantikan perubahan ke arah lebih baik. Dan NasDem adalah partai yang dinilai mampu mewujudkan perubahan itu. Sampai hari ini, kita di pusat dan kawan-kawan di daerah-daerah, termasuk di Mukomuko terus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja cepat serta tepat. Kita tidak ingin lengah,’’ tutur Wismen.
Selanjutnya Wismen mengibaratkan perubahan dengan sebuah pepatah, untuk menjernihkan air di hilir harus dimulai dari hulunya.
‘’Hulu itu ibarat parlemen, dan hilir itu ibarat negara atau daerah. Jadi, perubahan haruslah dimulai dari parlemennya atau legislatifnya. Kalau parlemennya sudah baik, tentu Negara atau daerah juga baik. Saat ini gerbong perubahan sudah mulai bergerak, saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bergabung dalam arus perubahan ini,’’ ungkap Wismen yang merupakan mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Di sisi lain, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mukomuko, Hermansyah, M.Kom mengatakan, mereka membuka diri bagi pihak-pihak non kader untuk bergabung dalam parpol. Termasuk bagi politisi yang parpolnya dinyatakan tidak lolos verifikasi. Mengenai posisi di tubuh partai  akan ditentukan lewat penjaringan dan hasil seleksi pencalonan dalam parpol.
‘’Yang diutamakan adalah calon terbaik, kalau memang kader ada yang bagus mengapa tidak mereka yang kita utamakan. Namun tidak menutup kemungkinan bagi non kader, yang dinilai mampu bisa ditempatkan pada posisi strategis,’’ kata Hermansyah.
Terpisah, Ketua DPC PKB Kabupaten Mukomuko, Adrizon N menyampaikan bahwa partainya terus menyeleksi ketat calon-calon yang nantinya diusung dalam pemilu, dalam hal ini Pilleg.
‘’Kita akan penuhi calon di setiap dapil, yang mengedepankan kepentingan parpol. Tentu untuk menang calon yang berkualitas menentukan, mau kader atau bukan kader. Kemungkinan banyak diisi oleh tokoh agama, sebab sudah banyak juga yang datang,’’ ujar Adrizon.(jar)


Selasa, 08 Januari 2013

Halaman Daerah RM, meliputi Kecamatan Lubuk Pinang, Penarik, Kota Mukomuko, Pondok Suguh, Ipuh, Air Rami dan Lainnya...

Soal Plasma, Warga Minta Kepastian
LUBUK PINANG – Sejumlah warga Desa Lubuk Pinang, merasa bahwa perpecahan secara diam-diam ditubuh masyarakat Lubuk Pinang saat ini, diakibatkan adanya pro dan kontra pasal rencana pembentukan kebun plasma. Yang mana, dari pengakuan warga yang menyatakan tidak setuju dalam pembentukan kebun plasma tersebut merasa tengah diadu domba oleh pihak perusahaan yang berencana akan mengelola plasma tersebut.
Salah satunya diakui Zahari Johan, tokoh masyarakat sekaligus mantan Kades Lubuk Pinang. Tidak setujunya dibentuk kebun plasma berdasarkan alasan yang kuat.
‘’Bukan tidak setuju, kalau memang pembentukan kebun plasma itu kebunnya jelas silahkan saja. Tidak mungkin kami membiarkan kebun dibentuk untuk plasma sementara sudah ada warga yang menggarap,’’ kata Zahari Johan.
Upaya yang saat dilakukan pihaknya selain telah melaporkan hal tersebut dnegan pihak Pemerintah Pusat (PP), Zahari dan sejumlah warga berniat akan menutup jalan menuju ke lokasi plasma bagi pihak perusahaan yang akan membentuk kebun plasma tersebut. Pembentukan kebun plasma bahkan diduga hanya dijadikan kedok bagi pihak perusahaan yang saat ini tengah mengelola kayu. Yang kabarnya kayu diambil dari lokasi kebun plasma seluas 300 hektare (Ha).
‘’Dari pantauan kami, di lokasi kebun plasma sudah tidak ada lagi kayu yang memiliki kualitas ekspor. Sementara kalau kita lihat saat ini, kayu yang didapat pihak perusahaan jenisnya ekspor semua. Jadi kami menduga kalau ini hanya kedok saja,’’ kata Zahari.
Hal serupa diakui Ramadhan pemuda Lubuk Pinang Lainnya. Ia menilai, jika memberikan tanah ulayat adat kepada pihak perusahaan untuk dijadikan kebun plasma sama halnya dengan merebut hak masyarakat Lubuk Pinang. Yang mestinya menjadi hak masyarakat bukan hak pihak perusahaan.
‘’Sampai kapanpun saya tidak setuju tanah adat itu dijadikan kebun plasma. Selama ini kami tidak ingin berbuat banyak, karena saya merasa banyak saudara saya yang akan tersakiti. Karena diantara warga Desa Lubuk Pinang ini, ada yang suka dan ada yang tidaksuka, kalau kami keras ini pasti akan membuat panas suasana,’’ ulas Ramadhan.
Besar harapan Ramadhan agar pembentukan kebun plasma yang dijanjikan oleh pihak perusahaan tersebut dapat dikaji ulang oleh pemerintah daerah. Dan dapat dipertimbangkan alasan yang selama ini telah di tolah oleh sejumlah pihak. Karena apabila hal ini dibiarkan berlama-lama, dikhawatirkan akan mencuat masalah baru.
‘’Saya berharap ini dapat diselesaikan secepatnya, supaya semua kalangan aman,’’ pungkasnya.(ceo)

BPD Pertanyakan Surat Penyataan Kades
// Amrul : Masa Jabatan Sudah Berakhir
PONDOK SUGUH – Masa jabatan Kades Air Bikuk Muslawati yang masa jabatannya berakhir Mei 2013 mendatang. Namun, hingga kemarin Surat surat penyataan dari kades tersebut belum sama sekali disampaikan, dengan Ketua BPD Air Bikuk. Sementara mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 Tentang Desa, Bagian Keempat Pemilihan Kades terdapat pada Pasal 43 ayat 1, BPD memberitahukan kepada Kepala Desa (Kades) mengenai akan berakhirnya masa jabatan kepala desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatan. Dan ayat 2, BPD memproses pemilihan kepala desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala desa. Sementara hal tersebut sama sekali diterima Ketua BPD Air Bikuk, Amrul. Ia mengatakan, masa jabatan memang akan berakhir. Dan dari BPD sendiri saat ini belum mengetahui secara persis. Apakah kades bersangkutan masih ingin ikut bursa pilkades atau tidak.
‘’Kita dari BPD belum ada menerima surat penyataan berupa kalau kades tidak mau ikut lagi dalam pencalonan sebagai kades. Dan Surat pengunduran diri sebagai kades jika ingin mencalonkan lagi sebagai kades. Sementara bulan Mei kita sudah menggelar pemilihan,’’ kata Amrul.
Semestinya, kata Amrul Seurat penyataan tidak mau ikut pilkades atau pun pengunduran diri tersebut sudah dilayangkan dengan BPD. Sehingga bisa ditindaklanjuti BPD, untuk disampaikan ke Pemerintah Kecamatan Pondok Suguh. Selain itu, dengan adanya penyampaian secara tertulis surat tersebut, dari BPD sendiri juga akan membentuk panitia pemilihan kades.
‘’Panitianya akan kami bentuk, jika surat dari kades sudah kami terima. Kalau belum diterima bagiaman mau dibentuk. Jiak memang dalam satu dua hari ini surat itu masuk maka keesokan harinya akan kami bentuk panitia pemilihan kades itu,’’ jelas Amrul.
Terpisah, Sekcam Pondok Suguh Abdul Hadi, S.Sos mengakui, jika masa jabatan kades Air bikuk sudah berakhir, dan akan menggelar pesta rakyat bulan Mei mendatang. Hanya saja, surat keterangan dari kades, apakah dia akan ikut bursa pemilihan dan tidak ikut. Dalam bursa belum ada diterima, pihak Kecamatan Pondok Suguh. Sementara dari Pemerintah Kecamatan Pondok Suguh, sudah melayangkan surat pemberitahun kepada kades bersangkutan atas masa jabatan yang akan segera berkahir tersebut. Hal ini juga, berdasarkan, Surat BPMPD tertanggal 31 Januari 2012 tentang pemberitahuan masa jabatan kades. Nomor 339/44/E.2/2012.
‘’Kalau penyampaian dari kades secara lisan sudah ada dengan pemerintah kecamatan. Kalau dia (Muslawati,red) tidak ingin lagi mencalonkan diri menjadi kades. Tapi, secara tertulis dan resmi itu belum ada kami terima. Dan dari sini kiranya kades bisa membuat surat tersebut, agar pembentukan panitia bisa dilakukan BPD,’’ demikian Abdul Hadi.(awo) 

Kaki Alisman Terancam Diamputasi
SELAGAN RAYA – Kepala puskesmas Selagan Raya, M Yakin, SKM menyatakan ada jalan bagi Alisman, warga Desa Sungai Ipuh 2, yang telapak kakinya membusuk. Walau pemeriksaan medis belum dilakukan guna memutuskan tindakan apa yang bakal dilakukan untuk menyembuhkan Alisman, namun ia memiliki dugaan. Menurutnya tidak menutup kemungkinan dokter yang menangani Alisman akan melakukan amputasi untuk kakinya. Sebab melihat kondisi kakinya yang pembusukannya sudah meluas.
‘’Pemeriksaan medis belum dilakukan. Tapi jika kita melihat pembusukan kakinya, mungkin dokter akan melakukan tindakan amputasi. Ini untuk menolongnya agar pembusukan tidak meluas ke bagian tubuh lainnya,’’ kata M Yakin.
Tindakan amputasi akan dilakukan berdasarkan keputusan dokter. Amputasi akan dilakukan agar pembusukan tidak menyebar ke tubuh lainnya. Namun demikian, masih mungkin ada cara lain agar kaki Alisman tidak diamputasi. Dokter yang akan memutuskan.
‘’Kalau pun amputasi, itu dilakukan agar pembusukan tidak menjalar ke bagian tubuh lainnya. Dokter yang akan memutuskan. Bisa saja masih ada jalan lain agar kaki Alisman tidak diamputasi,’’ ujar Yakin.
M Yakin menyanggupi dapat memfasilitasi Alisman untuk mendapatkan pengobatan kakinya. Puskesmas siap merujuk Alisman ke rumah sakit lain.
‘’Saya akan fasilitasi agar mendapatkan penanganan medis dan pengobatan lebih baik. Kita peduli dengan kondisinya,’’ ungkap Yakin.
Ketua Karang Taruna Desa Sungai Ipuh 2, Suheri, bahkan telah menyampaikan kondisi yang dialami Alisman ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmgrasi (Dinsosnakertrans). Menurutnya dinsos sangat lamban dalam menyikapi masalah ini. Untuk turun meninjau kondisi Alisman, dinsos tidak perlu menunggu surat dari des.
‘’Untuk peduli dengan seseorang, untuk membantunya dinsos tidak harus menunggu surat keterangan dari desa. Saya kira mereka sangat lambat. Tidak respon dengan masalah yang terjadi,’’ kritik Suheri.(****)

Berniat Jebak Pencuri,  MegaPro Raib
//Aksi Curanmor
PERISTIWA – Satu unit motor Honda MegaPro milik Abdullah, warga Desa Talang Petai Kecamayan V Koto yang tengah terparkir di teras rumahnya nyap (menghilang red). Diduga motor korban dibawa kabur musang ranmor saat ia tengah lelap tidur di rumahnya. Kejadiannya pada Kamis (3/1) lalu sekitar pukul 23.45 WIB.  Menurut korban ia sengaja tidak mengunci stang motornya karena memang berniat untuk memergoki pencuri yang diketahui kerap meresahkan warga sekitar.
Namun sayang, ternyata pelaku pencurian yang diduga spesialis ranmor ini lebih licah dan berpengalaman daripada korban. Hingga niat ingin memorgi pencuri malah menjadi korban pencurian. Hingga saat ini, motor milik Abdullah belum diketahui titik terangnya.
‘’Rencananya dia (Abdullah, red) mau memergoki pelaku maling yang sering meresahkan warga. Makanya motor sengaja diletakkan di atas teras tanpa mengunci stang motor. Sambil menunggu di dalam rumah, tau-taunya ketiduran, ya jelas dengan mudah pelaku membawa kabur motornya,’’ kata Madri salah seorang paranormal, yang dimintai untuk melacak keberadaan pelaku oleh Abdullah.
Kronologis kejadiannya dituturkan Abdullah, aksi pencurian sudah kerap terjadi di Kecamatan V Koto. Kehilangan kendaraan bermotor saja di tahun 2012, setahunya sudah terjadi sekitar 2 kali. Hal ini membuat Abdullah merasa kesal. Malam Kamis itu Abdullah berencana untuk memancing pelaku, yang berharap dapat menangkap pelaku. Sayangnya, keberuntungan belum berpihak kepada Abdullah, bukannya mendapatkan pelaku, motor kesayangnya harus lenyap diboyong pelaku. Saat terbangun sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Abdullah baru menyadari jika motornya belum dimasukkan kerumah. Beranjak dari tempat tidur, melihat keatas teras, alangkah terkejutnya Abdulah menyaksikan motornya tidak didapati diatas teras. Setelah membangunkan istri dan anaknya, tidak ada yang mengetahui keberadaan motor. Dan kuat dugaannya, jika ia telah menjadi korban pencurian sepeda motor tersebut.
‘’padahal saya sudah menyiapkan berbagai hal untuk memergoki pelaku, tapi saya malah jadi korbannya,’’ ujarnya.(ceo)

RSUD Targetkan PAD Rp 6 M
METRO – Di tahun 2013 ini, RSUD Mukomuko bakal meningkatkan kualitas pelayanan. Dimana, target pendapatan yang bakal dicapai yakni Rp 6 miliar. Tahun lalu, pendapatan RSUD mencapai Rp 4 miliar. Pencapaian target itu juga dibarengi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), skill atau kemampuan, pelayanan serta kinerja. Dengan demikian, pihak RSUD menjamin tingkat kepercayaan masyarakat bakal meningkat. Tak hanya itu, upaya lain yang bakal dilakukan yakni dengan menyediakan dokter spesialis serta fasilitas kesehatan. Rencana itu juga merupakan persiapan menempati RSUD baru di jalan Danau Nibung.  
Dirut RSUD Mukomuko, Noviar Zen, Apt, MM mengatakan bahwa pencapain target yang dilakukan mesti didukung semua pihak baik dari RSUD sendiri maupun Pemkab Mukomuko. tujuannya agar tekat peningkatan pelayanan untuk masyarakat dapat terjamin. Dan masyarakat tak perlu harus ke luar daerah jika ingin berobat.
‘’Memang benar, kita setiap tahunnya harus memiliki peningkatan target. Jadi kita bisa tahu, apa saja yang harus ditingkatkan. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui setiap kendala di lapangan. Semuanya kami lakukan seiring dengan hampir selesainya pembangunan RSUD baru. Jadi, kita tinggal melakukan penerapan dan penyesuaian di lokasi baru,’’ ungkap Noviar.
Dalam waktu dekat, Noviar juga memiliki rencana untuk melakukan kegiatan fsikotest yang diikuti seluruh pegawai RSUD. Tak tanggung-tanggung, pihaknya juga bakal melibatkan pihak Universitas Indonesia (UI). Selain itu, pegawai juga bakal mengikuti studi banding ke rumah sakit berkualitas.
‘’Selain ISQ, kami juga akan menggelar fsikotest. Semuanya untuk kebaikan pegawai dalam melaksanakan tugas. Dan hasilnya dapat diterapkan bagaimana cara memberikan pelayanan yang optimal itu kepada masyarakat. Kita akan merubah manset untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menjamin pelayanan secara prima,’’ tutup Noviar.(ray)

News Radar Mukomuko





3 Kecamatan Terima Reward
//Penyetor PBB Tertinggi
METRO – Tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Mukomuko, Penarik dan Pondok Suguh memperoleh reward sebagai penyetor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertinggi untuk tahun 2011. Selain tiga kecamatan ini juga banyak penerima reward lain seperti pemilih usaha rumah makan, galian C, walet dan sebagainya. Penyerahan dilakukan kemarin dalam acara penyerahan penghargaan oleh pemerintah daerah kepada wajib pajak terbaik yang dipromotori oleh Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah (DPKD).
 Acara digelar di aula gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mukomuko dan dihadiri Wabup, Choirul Huda, kepala SKPD dan kepala FKPD. Kepala Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah (DPKD) Kabupaten Mukomuko, Ir. Kasmidi Kasim, M.Si mengungkapkan bahwa penghargaan yang diberikan sebagai motivasi untuk peningkatan penyetoran pajak. Karena PBB 2011 dan 2012 melebihi target.
‘’Tadi (kemarin, red) kita sudah menyerahkan penghargaan dari Pemkab Mukomuko kepada para pemungut pajak dan wajib pajak terbaik. Itu sebagai motivasi agar kedepan bisa lebih ditingkatkan lagi. Dan kami juga akan terus berkoordinasi dengan mereka, sehingga perolehan pajak dapat terus meningkat,’’ ungkap Kasmidi.
Untuk para pemungut pajak dan wajib pajak terbaik 2012, Kasmidi juga memastikan  akan mendapatkan penghargaan serupa. Hal itu disesuaikan dengan perolehan dan penyetoran pajak terbesar. Kategorinya penyetoran pajak mulai Rp 0,3 juta sampai Rp 100 juta. 
‘’Tahun 2012 lalu, PBB kita juga over target. Meski belum sepenuhnya objek pajak itu tersentuh. Dan penghargaan juga akan didapat oleh para pemungut dan wajib pajak terbaik. Nantinya akan dibahas bersama dan siapa saja yang bakal mendapatkannya,’’ demikian Kasmidi diamini Kabid Penagihan, Juni Erwani, S.IP.(ray)


Awas! Badai Masih Mengancam
METRO – Menurut Kepala Prakiraan Cuaca, Stasiun Fatmawati Bengkulu, Suparwi, M.Si, sebagian besar wilayah Kabupaten Mukomuko masih berpeluang terjang angin kencang atau badai berkekuatan besar disertai hujan lebat, hingga 5 hari ke depan. Angin bertiup dari tiga arah yakni Samudera Hindia, Laut Cina dan Laut Nusa Tenggara rata-rata berkecepatan 28 knot sampai 56 knot/jam.
Oleh sebab itu masyarakat, terutama yang berada di pesisir pantai diminta untuk terus waspada saat akan keluar. Sebab kekuatan angin yang disertai hujan ini cukup berbahaya. Seperti sebelumnya beberapa pohon diketahui tumbang dan juga menimbulkan kerusakan terhadap rumah warga.
 ‘’ Sekarang ini, pemusatan tiupan angin memang ke Provinsi Bengkulu, dimana angin bertiup kencang ke daerah rendah. Selain hujan deras, gelombang ombak juga tinggi. Kami mengimbau agar nelayan tidak melaut sementara waktu,’’ ungkap Suparwi.
Ditambahkannya, angin yang bertiup dengan kecepatan 28 knot dinilai berbahaya. Maka pada kondisi seperti ini usahakan menghindari pohon atau tiang yang mudah roboh. Rata-rata angin kencang mulai bertiup pada sore hari hingga menjelang tengah malam. Sementara hujan masih akan mengguyur diperkirakan hingga bulan mareka mendatang.
‘’Kalau untuk hujan kemungkinan hingga maret mendatang, cuaca serupa bukan saja di Mukomuko atau Bengkulu, tetapi juga di daerah lain di Indonesia sebagiannya,’’ lanjutnya.
Zendra Jenata, warga Pantai Indah Mukomuko (PIM) mengaku saat ini nelayan tidak melaut. Mereka khawatir hujan disertai badai masih terjadi dan mengancam keselamatannya. Bukan itu saja masyarakt juga masih takut untuk beraktivitas lain di luar rumah.
‘’Banyak rumah dan gudang ikan yang rusak. Makanya, sekarang ini nelayan tidak melaut. Ya, walaupun melaut mereka hanya di pinggir saja. kita semua masih trauma,’’ kata Zendra.
Untuk diketahui sebelumnya, warga Kabupaten Mukomuko dikejutkan oleh badai besar berkecepatan 28 knot hingga 4o knot. Akibat dari badai ini dilaporkan, sebanyak 16 unit rumah rusak, 3 tiang listrik roboh, 1 unit mobil rusak dan puluhan baleho serta pohon tumbang. Kerusakan terparah di Kecamatan Kota Mukomuko. Angin mulai berhembus dari arah laut ini sekitar Pukul 20.50 WIB yang diikuti oleh hujan lebat behenti sekitar 1 jam kemudian. Tidal ada korban jiwa dalam peristiwa ini.(ray)



Senin, 07 Januari 2013

Halaman Daerah Hari Ini







RESAH
: Keberadaan Pabrik Pemecah Batu, membuat resah warga sekitar, akibat debu yang dikeluarkan saat beraktifitas.

Pabrik Pemecah Batu Dikeluhkan Laing
LUBUK PINANG – Aktivitas pabrik pemecah batu PT. CTA di Desa Suka Pindah, Kecamatan Lubuk Pinang dikeluhkan warga. salah seorang warga Sagala (37) yang langsung datang ke kantor RM, mengatakan debu yang keluar dari hasil pecahan batu olahan pabrik yang beroperasi di wilayah ini memiliki efek kurang baik bagi kesehatan, terutama jika terhirup oleh manusia sehingga akan mengalami ganguan pada saluran pernapasan. Kadang debu yang keluar dari pabrik tersebut menghalangi jarak pandang bagi pengguna jalan.
Ia mengaku sengaja mengadu ke RM, mengingat memintanya pada pihak pabrik meninggikan corong asap tidak di penuhi. Tak hanya itu, usulan untuk pembuatan aspal pada malam hari agar tidak begitu dirasakan dampaknya bagi Sagala dan keluarga juga tidak direalisasikan.
‘’Anak saya, yang umur 4 tahun dan 9 bulan itu sudah menderita Ispa karena  setiap harinya selalu menghirup udara yang kurang sehat. Terus suara bisingnya juga sangat menganggu pendengaran kami, apalagi anak kecil,’’ jelas Sagala.
Beroperasinya PT. CTA ini diketahui berlangsung selama 24 jam. Kebberadaan pabrik ini bukannya tidak pernah diprotes oleh sebagian warga, akan tetapi sebagian warga melainkan tidak diberikan realisasi atas aspirasi yang disampaikan terlebih lagi berbentuk usulan.
‘’Saya pernah ngusul dengan desa saat pembahasan masalah pabrik itu secara terbuka, tapi tidak pernah direalisasikan. Saat ini, cerobong asap mengeluarkan asap dari bawah, bukan lagi dari atas, sudah banyak yang bocor,’’ kata Sagala.
Ia juga mengakui, sudah 3 kali perpanjangan izin pabrik tersebut tidak mau membubuhi tandatangannya sebagai salah satu syarat untuk pengajuan kepihak Pemerintah Daerah (pemda). Hal ini diakuinya mengingat tidak ada dampak positif yang dialaminya. Sebelumnya saat pembukaan pertama PT. CTA, warga sekitar pernah dijanjikan untuk diberikan lampu, namun saat ini sudah tidak berlaku. Selain itu, Corporate Social Responsibility (CSR) yang harusnya diberlakukan kepada masyarakat sekitar tidak pernah dirasakan Sagala. Baik hari besar, maupun hal lainnya.
‘’Dari sepengetahuan saya, bantuan berupa tunjangan pendidikan, atau bantuan untuk warga setempat tidak pernah diberlakukan lagi. Contohnya saya yang berada tepat didepan pabrik ini tidak pernah mendapatkan bantuan. Hanya saja, ketika akan meminta tandatangan untuk perpanjangan, adalah diebrikan uang sekitar Rp 50 ribu,’’ urai Sagala.(ceo)

Arah Kiblat Masjid Nurul Taqwa Bergeser
PONDOK SUGUH – Belakangan ini umar muslim yang menghuni Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh sedikit resah. Pasalnya belakangan ini diketahui arah kiblat Masjid Nurul Taqwa di desa ini ternyata bergeser sekitar 10 derajat. Belum diketahui apakah pergeserannya terjadi usai dibangun atau memang terjadi perubahan setelah dibangun.
Camat Pondok Suguh Khairul Anuwar, SH, menjelaskan saat ini dari dari 11 Masjid dan 20 mushola di Pondok Suguh diketahui baru 1 masjid arah kiblat sudah bergeser. Persegesan tersebut, arah ke kanan dari arah kiblak sebelumnya atau geser 10 derajat dari posisi semula.  Pemerintah Kecamatan sendiri merasa bingung.
‘’Saya juga bingung kenapa arah kibat tiba-tiba bergeser. Apa penyebab pergeseran dan apa dasar pergeseran itu sendiri belum ada keterangan dari pihak kementrian agama,’’ kata Khairul.
Sejauh ini, lanjut Khairul, tidak ada data yang menyebutkan bahwa arah kiblat telah berubah. Kalau pun memang adanya pergeseran lempeng bumi juga tidak akan mengubah arah kiblat, kecuali telah berlangsung selama ratusan tahun. Selain itu, dengan adanya perubahan arah kiblat ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi bangunan masjid. 
‘’Tidak tertutup kemungkinan pergeseran arah kiblat itu juga di tempat lain. Sebab di Pondok Suguh ada 11 masjid dan 20 mushola. Kalau memang sudah ada ketetapan, maka tidak lain arah kiblat mesti diukur ulang,’’ jelas Khairul.
Hal serupa juga terjadi di Masjid Al Mujahirin di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Rumbai, seperti disampaikan Kades Gajah Mati Bahrun, yang mengalami pergeseran 26 derjat arah utara dari posisi semula. Namun, pergeseran tersebut berdasarkan ketentuan yang dilihat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, jika posisi arah kiblat jauh melenceng dari posisi sebenarnya.
‘’Iya, memang sudah berubah arah kiblat Masjid di desa kami. Dan pergeseran itu berubah 26 derajat. Itu berdasarkan penglihatan yang menggunakan alat dari kemenang Bengkulu saat mampir ke Gajah Mati,’’ terang Bahrun.     
Sementara itu, dikonfirmasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, Drs. Hamdani, M.Pd menjelaskan, jika memang sudah ada petugas Hisab dan Rukyat dari Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu yang melakukan pengukuran. Maka warga tidak mesti ragu atas pergeseran arah kiblat tersebut. Pasalnya, dalam penentuan tersebut, dari petugas juga memiliki alat ukur yang disebut Teodolip untuk menentukan arah kiblat.
‘’Saya rasa, jika ada petugas Hisab dan Rukyat dari kemenag itu sudah benar. Sebab dalam pengukuran tersebut memiliki alat yang dapat dijadikan acuan dalam penentuan arah kiblat,’’ terang Hamdani.(awo)

Heboh, ABG Diduga Hamil di Luar Nikah
//Dititip di Rumah Kades
SELAGAN RAYA – Warga desa di Kecamatan Selagan Raya dihebohkan dengan adanya Anak Baru Gede (ABG) yang diduga hamil di luar nikah. Sebut saja namanya Bunga (16)_nama disamarkan, ABG asal Kabupaten Kerinci, Jambi. Usia kandungan Bunga yang menginjak 7 bulan tersebut ditengarai buah dari hubungan layaknya suami istri bersama Jantan (23)_juga disamarkan, pemuda asal Kecamatan Selagan Raya yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. Hal itu berdasarkan pengakuan Bunga kepada warga.
    Tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, warga dan tokoh adat serta tokoh masyarakat sepakat untuk menitipkan Bunga di rumah perangkat desa dimana Jantan tinggal. Tujuannya, jika nantinya Jantan pulang akan dilakukan musyawarah bersama pihak keluarga. Selain itu, bertujuan untuk mengantisipasi jika ada warga yang nekat berbuat anarkis saat mengetahui ada ABG yang diduga hamil di luar nikah.
    ‘’Perangkat desa dan tokoh masyarakat datang ke rumah. Mereka mengantar salah seorang warganya yang diduga sedang hamil. Wanita ini akan dititipkan di rumah saya hingga ia dinikahkan dengan lelaki yang diduga menghamilinya. Sebelum menikah, wanita ini dilarang kembali ke desa,’’ kata Kades Kecamatan Selagan Raya, A Hirman.
Hirman berniat membantu menyelesaikan masalah ini. Dalam kesepakatan antara perangkat desa dan tokoh masyarakat Hirman akan menuntaskan masalah ini hingga hari Jumat dan akan berusaha membujuk orang tua Jantan agar dapat menikahkannya dengan Bunga.
‘’Saya bersama kepala kaum di desa ini akan membujuk orang tuanya. Mudah-mudahan ia dapat memulangkan anaknya dan menikah. Saya diberi kesempatan hingga hari Jumat,’’ imbuhnya.
Sementara paman Bunga, Agustar, menyatakan akan menyelesaikan masalah ini melalui jalan damai. Ia berharap keluarga Jantan dapat menyelesaikan masalah ini segera.
 ‘’Kami minta keluarganya menyelesaikan masalah ini secara baik. Jangan sampai ditunda, karena dapat menimbulkan masalah baru. Setelah ini selesai, masih harus melakukan cuci kampung,’’ pungkas Agustar.(***)


Sapi dan 3 Ekor Ayam Raib
//Curnak Beraksi
AIR MANJUTO - Aksi dugaan pencurian hewan ternak (Curnak) terjadi di Desa Sinar Jaya dan Manjuto Jaya Sp 1 Kecamatan Air Manjuto. I ekor sapi milik Darsim yang ditambang tidak jauh dari rumahnya raib dibawa pencuri. Diperkirakan korban mengalami kerugian mencapai Rp 7 juta. Kejadiannya Rabu (2/1) lalu diperkirakan sore hari atau menjelang malam. Ditempat lain 3 3kor ayam Bangkok milik warga Desa Sinar Jaya, Subawono, seharga Rp 2,5 juta, dan 2 ekor ayam betina seharga Rp 1,5 juta juga dikabarkan menghilang.
Hingga siang kemarin, Darsim masih mencari keberadaan sapi miliknya. Namun sayang belum kunjung ditemukan, kuat dugaan jika sapi miliknya benar-benar telah diboyong oleh kawanan curnak.
‘’Biasanya memang diletakkan disekitar rumah itu saja, tidak kebetulan Rabu itu tidak saya ikat. Talinya saya lepas, dan saya letakkan disekitar kebun sawit di dekat rumah. Tapi sampai sore saya cari tidak ketemu, bahkan sampai kedesa tetangga juga tidak ditemukan,’’ kata Darsim.
Jika diuangkan, Sapi miliknya tersebut diprediksi telah memiliki harga mencapai Rp 7 juta. Selama ini dikatakan Darsim tidak pernah warga mengalami kehilangan ternak. Kendatipun hanya dilepaskan begitu saja disekitar pekarangan rumah atau dikebun belakang rumahnya. Sehingga tidak ada rasa khawatir bagi Darsim ketika melepaskan ternaknya.
‘’Tidak menyangka saja kalau bisa hilang, soalnya dulu kita juga seperti itu. Saya yakin sapi saya dicuri, kalau mati jelas akan ada bangkainya, dan saya yakin perginya juga tidak akan jauh dari lokasi saya melepaskannya,’’ tegas Darmin.
Semenatar Subawono baru menyadari ayam miliknya hilang dari dalam kandang dibelakang rumahnya pada pagi hari Kamis(3/1) lalu. Diperkirakan aksi pencurian dilakukan pada malam harinya. Jelas kejadian tersebut membuat Subawono merasa sedih, harus kehilangan ayam kesayangannya.
‘’Sebelum tidur itu saya sudah cek kalau ayam saya masih didalam kandangnya, subuhnya saya agak heran, biasanya selalu berkokok, tapi suaranya tidak terdengar. Saya pikir ayamnya sakit, setelah sholat saya cek, tau-tau pintu kandang sudah terbuka, dan saya mendapati 3 ekor ayam saya hilang,’’ urai Subawono.
Dikonfirmasi Kades Sinarjaya Suparni mengatakan, belum mendapatkan laporan atas kejadian itu. Namun jika memang hal itu telah meresahkan warga, Suparni akan mengambil tindakan dengan bermusyawarah bersama warganya, untuk mengambil langkah antisipasi terjadinya aksi curnak kedepan. ‘’Nanti saya bahas dulu, apakah poskamling akan kita aktifkan lagi atau cari solusi yang lainnya,’’ tutup Suparni.(ceo)

Satpol PP Tutup Mata
METRO – Hewan ternak terutama sapi, belakangan ini makin bebas berkeliaran di jalanan, kawasan perkantoran hingga pemukiman warga. Kondisi itu menimbulkan keresahan juga pemandangan tidak enak. Kenyataan ini, membuat pertanyaan atas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP). Sejauh ini Satpol PP dinilai kurang peka alias tutup mata. Mereka bergerak saat ada perintah dan instruksi secara langsung dari bupati.
Plt Sekdakab Mukomuko, H Chaidir Anuar mengatakan bahwa Satpol PP bertugas untuk menegakkan perda. Termasuk penertiban ternak. Dan dalam waktu dekat pihaknya bakal melayangkan surat kepada Satpol PP untuk menggelar penertiban.
‘’Ya, kami melihat secara langsung. Dan kami sayangkan sekali tidak ada anggota Satpol yang tergerak hatinya untuk mengusir sapi di areal perkantoran. Dan tidak mesti menunggu instruksi. Selain mengganggu pemandangan, kotorannya juga berserakan di halaman kantor. Kita akan instruksikan mereka untuk bergerak,’’ ungkap Chaidir.
Ditambahkannya, selain penertiban ternak sapinya, Chaidir juga meminta agar pemilik sapi tersebut juga diberikan teguran. Jika, dibiarkan akan menimbulkan konflik. Pihaknya bersama pemerintah bakal mengupayakan mencarikan solusi, sehingga Kota Mukomuko netral dari ternak berkeliaran.
‘’Sebenarnya kalau ternak itu tidak salah, karena pemiliknya yang harus memiliki kesadaran. Sekalipun dilepas, harus diikat. Kalau sekarang ini, banyak sapi yang menyebrang jalan dan mengganggu kendaraan yang melintas. Pemilik sapi harus ditegur, kalau memang masih terbukti bisa ditindak tegas sesuai perda,’’ imbuh Chaidir.
Terpisah, Kepala Satpol PP, Awalludin Chan mengaku sampai saat ini belum ada instruksi untuk penertiban ternak. Jika tidak adfa Surat Perintah Tugas (SPT), pihaknya tidak berani karena khawatir terjadi complain dengan masyarakat. Namun, informasi terbaru dalam waktu dekat penertiban ternak bakal dilakukan.
‘’Kalau kami hanya mengikuti perintah. Kalau kita semena-mena menangkap ternak masyarakat, bisa saja mereka menuntut. Kita tidak megang SPT. Nah, itu yang kami tidak ingin terjadi. Sejauh ini, anggota juga sering melakukan pengusiran sapi, terutama yang berkeliaran di areal perkantoran,’’ demikian Awalludin.(ray)



Headline News Radar Mukomuko


RUSAK : Badai kencang yang melanda Kebupaten Mukomuko malam kemarin mengakibatkan kerusakan cukup parah. Diantaranya 16 unit rumah rusak, I unit mobil dan 3 tiang listrik roboh.


Tiang Listrik Roboh, Atap Rumah Berterbangan
//Diterjang Badai
METRO – Malam kemarin sebagian penghuni Kabupaten Mukomuko dikejutkan oleh badai besar berkecepatan 28 knot hingga 4o knot. Akibat dari badai ini dilaporkan, sebanyak 16 unit rumah rusak, 3 tiang listrik roboh, 1 unit mobil rusak dan puluhan baleho serta pohon tumbang. Kerusakan terparah dari data sementara terdapat di Kecamatan Kota Mukomuko. Angin mulai berhembus dari arah laut ini sekitar Pukul 20.50 WIB yang diikuti oleh hujan lebat behenti sekitar 1 jam kemudian. Tidal ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
 16 rumah yang rusak terdapat di Kelurahan Pasar Mukomuko sebanyak 4 unit, 1 unit di Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, 2 unit di Desa Air Dikit, Kecamatan Air Dikit, Pantai Indah Mukomuko (PIM) 8 unit yang terdiri dari 2 gudang ikan, dan 6 rumah milik warga. Sedangkan pohon tumbang terjadi di Desa Agung Jaya, Air Dikit dan Pasar Mukomuko. Sedangkan tiang listrik tumbang di wilayah Kecamatan Air Dikit. Diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
‘’Ya, ada beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan. Kita sangat prihatin, meski begitu tidak ada korban jiwa. Kami dibantu warga langsung melakukan evakuasi,’’ ungkap Badiuzaman.
Pada saat bedari berhembus warga sempat sempat panic terutama yang disekitar rumahnya terdapat pohon-pohon besar ataupun yang menepati rumah panggung. Seperti salah seorang pemilik rumah, Atep Rina, rumah miliknya mengalami kerusakan parah  juga rumah Sulai (alm) yang bertetanggaan dengannya. Kerusakan karena tertimpa atap gedung walet milik Cudo Wati yang berada di belakang rumah mereka. Waktu kejadian ia dan keluarganya sempat kaget.
‘’Rumah kami tertimpa atap dari sarang walet milik Cudo Wati, ada dua rumah yang rusak parah. Waktu kejadian jalan ini juga dipenuhi oleh seng walet dan kayu-katu pelaponnya. Saya dan keluarga sempat keget karena suaranya cukup kuat, lihat saja bekasnya ini,’’ kata Atep.
Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Kota Mukomuko, AKP. Hasdi turut menyampaikan kondisi yang terjadi akibat dari hujan disertai badai. Ia bersama anggota langsung melakukan pengecekan ke TKP. Bahkan anggotanya ikut serta melakukan evakuasi terhadap bagian-bagian rumah yang berserakan di jalan karena terbawa angin. Ia juga belum mendapat laporan adanya korban jiwa.
‘’Setelah dapat laporan adanya kerusakan, kami dan anggota langsung turun ke lapangan. Termasuk melakukan pengecekan kondisi rumah, dan tiang listrik yang roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa,’’ terang Kapolsek.
Terpisah, Kepala Prakiraan Cuaca Stasiun Fatmawati, Bengkulu, Suparwi, M.Si menegaskan bahwa hujan disertai badai terjadi se Provinsi Bengkulu. Dimana, Bengkulu menjadi sasaran angin yang bertipup dari Samudera Hindia dan Laut Cina. Selain itu, adanya perubahan iklim yang berdampak pada tekanan angin  dari daerah Nusa Tenggara. Diprediksi, hujan deras disertai badai bakal terjadi hingga 5 hari kedepan.
‘’Memang benar, untuk daerah kita menjadi pusat tekanan angin. Kecepatannya 28 sampai 4o knot dalam artian ekstrem sekali. 3 titik angin mengarak ke Bengkulu yang disertai hujan deras akibat pemanasan dan penguapan air laut. Gelombang ombak setinggi 3,5 meter sampai 4 meter. Kami minta masyarakat se Provinsi Bengkulu untuk tetap waspada dan menghindari pohon atau tiang listrik,’’ demikian Suparwi.(ray)


Waka 1 Dilengserkan, Paripurna Heboh
//Surat DPD PAN ke 2
METRO – Sidang paripurna dengan agenda penyampaian hasil rapat badan musyawarah (Bamus) DPRD Kabupaten Mukomuko yang berlangsung kemarin heboh. Pasalnya pada kesempatan ini Sekretaris dewan (Sekwan), Drs. H Bustari Maler, M.Hum sempat membacakan surat masuk yang sampaikan oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD-PAN) Kabupaten Mukomuko tentang usulan melengserkan H Yusmardi, SH dari jabatannya sebagai Waka I DPRD Mukomuko.
Dimana dalam surat yang dibacakan di depan forum ini, Yusmardi diusulkan PAN diganti dengan H Syamsuri Rustam, ST dan Karmadi, SH sebagai ketua fraksi PAN. Setak saja para anggota dewan lain yang hadir dalam paripurna ini sempat menyampaikan beberapa instruksi menanggapinya. Termasuk para peserta rapat lain terdiri dari undangan kaget.
Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, Drs. Arnadi Pelam, mengakui sempat terjadi kehebohan dalam ruang sidang. Sebelum paripurna dimulai memang talah disampaikan pada Bamus dan diminta masuk dalam agenda. Tetapi oleh bamus ditolak cukup usulan ini dibacakan oleh sekwan sebagai surat masuk.
‘’Surat itu disampaikan oleh PAN, maka oleh sekwan dibacakan di depan forum untuk pemberitahuan kepada unsur pimpinan dewan. Pada dasarnya surat itu tujuannya pimpinan dewan saja untuk dibahas,’’ kata Arnadi.
Lanjutnya, surat ini adalah yang kedua kalinya disampaikan oleh DPD PAN Mukomuko. Namun sebelumnya, oleh DPW PAN Provinsi Bengkulu diminta ditarik, karena dianggap tidak sah. Tetapi sekarang DPD PAN kembali mengajukan surat serupa kepada pimpinan dewan. Yang jelas dewan akan mempelajarinya lebih jauh soal keabsahan surat dan juga mengenai aturan terkait lainnya.
‘’Surat pertama dimentahkan DPW PAN, sekarang ada surat kedua, yang jelas kami akan pelajari lebih dahulu, semua dewan telah mengetahuinya dengan baik,’’ lanjut Arnadi.
Sementara, Syamsuri Rustam, diminta keterangannya enggan bicara banyak. Surat itu benar disampaikan oleh DPD PAN dan yang punya kewenangan memberi keterangan adalah ketua atau sekjen. Yang jelas sebelum kebijakan ini disampaikan ke DPRD intern PAN sudah melaksanakan rapat.
‘’Benar surat itu adalah dari partai, sebelumnya sudah ada rapat pengurus dan intern pan PAN lainnya. Saya rasa wajar saja sebagai bentuk perbaikan dalam parpol, namun kalau yang berhak memberi keterangan adalah ketua parpol,’’ papar Syamsuri.
Yusmardi, sendiri menanggapi surat ke dua dari DPD PAN ini cukup tenang. Ia tidak mau ambil pusing dan memilih fokus pada tugas serta persiapan menghadapi pemilu 2014 mendatang. Ia tetap berpegang dengan kebijakan dari DPW yang minta surat tersebut dibatalkan. Kalau memang DPW sepakat dan DPP mensetujuinya, maka ia akan menyerahkan jabatannya secara sukarela. Sebab baginya dimanapun sama, jabatan adalah amanah.
‘’Kalau memang aturannya, sesuai jalur saya tidak masalah. Sebaiknya silahkan koordinasi dengan DPW dan DPP lebih dahulu selaku pimpinan tertinggi parpol,’’ demikian Yusmardi.(jar)











Giliran Polsek Penarik, Amankan  5,6 M3 Kayu
PENARIK – Jika sebelumnya pada tahun 2013 ini jajaran polsek Teras Terunjam berhasil mengamankan kayu olahan yang diduga hasil penjarahan terhadap Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan TNKS. Kali ini giliran Jajaran Polsek Penarik berhasil mengamankan kayu dari aliran sungai Air Dikit. Kayu jenis meranti yang sudah dalam bentuk olahan itu, ditemukan kemarin sekitar pukul 09.05 WIB. Kayu, totalnya mencapai 5,6 m3, dam terdiri dari berbagai ukuran, antara lain ukuran 5 kali 10 cm kali 4 m sebanyak 158 batang, ukuran 8 kali 12 sm kali 4 m sebanyak 30 batang, serta ukuran 3 kali 25 cm kali 4 m sebanyak 43 lembar. Saat ini kayu temuan itu telah diamankan di mapolsek penarik raya sebagai barang bukti.
Polsek Penarik telah mengantongi tiga nama yang diduga sebagai pemilik kayu itu. Ketiganya warga Desa Penarik, yang bernama Budi, Oki dan Imam. Saat ini ketiga tsk sedang dalam pengejaran anggota polsek Penarik.
‘’Sudah ada tiga nama yang kita duga sebagai pemilik kayu ini. Orang-orang ini sedang dalam pengejaran kita,’’ kata Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Penarik, Iptu. Tjik Sadarne, MS.
Diduga kayu-kayu berkuaitas itu diambil dari hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kegiatan perambahan TNKS diduga telah berlangsung beberapa waktu lamanya. Kayu hasil rambahan dialirkan melalui sungai Air Dikit. Namun kayu tersebut segera diketahui masyarakat dan disampaikan ke anggota polsek Penarik. Mendapatkan laporan masyarakat, kapolsek bersama 9 anggotanya turun ke lokasi guna memastikan. Sesampainya di aliran sungai, ditemukan kayu yang dirangkai seperti rakit dan terbawa arus sungai.
‘’Dugaan kita kayu berkualitas ini diambil dari hutan TNKS. Sebab tidak ada kayu jenis ini dihutan masyarakat. Awalnya ini informasi masyarakat, setelah kita turun ke lokasi, menemukan kayu yang dirangkai dalam bentuk rakit dialirkan melalui sungai. Kita berantas semua kegiatan illegal logging diwilayah hukum kita,’’ ungkap Tjik.
Kapolsek dan anggotanya sempat melakukan pengejaran terhadap tersangka pemilik kayu. Dalam aksi kejar-kejaran didalam hutan dan kebun masyarakat itu, tsk berhasil menghilangkan jejak dan raib dari kejaran petugas.
‘’Kita sempat melakukan pengejaran terhadap tsk, tapi mungkin mereka sudah paham jalan melarikan diri hingga kita kehilangan jejak. Tapi kita akan terus buru para pelaku illegal logging ini,’’ pungkas Tjik.(***)



Minggu, 06 Januari 2013

Halaman Daerah





MESUM : Inilah Bangunan Gudang Logistik menggunakan dana APBD Provinsi yang terletak di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko yang diketahui belum selesai dibangun. bangunan ini disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yang diduga dijadikan lokasi mesum.



Gudang Logistik Jadi Sarang Maksiat?
LUBUK PINANG – Bangunan gudang logistik, dan barak pengungsian yang menggunakan dana APBD Provinsi 2012 lalu, hingga saat ini masih dalam kondisi terbengkalai. Bangunan diketahui juga tidak difungsikan, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain banyak yang rusak, keberadaannya pun diduga sering digunakan tempat maksiat. Coret moret menggunakan cat, dinding, arang dan lainnya terdapat disetiap sudut dinding bangunan. Sejumlah pintu bangunan mengalami rusak parah, dan terdapat bekas membakar sampah didalam bangunan.
Salah seorang pemuda asal Kecamatan Lubuk Pinang, Hidayat mengaku kuat dugaan jika bangunan tersebut diajdikan tempat hura-hura dan lokasi mesum bagi remaja. Terlebih keberadaan bangunan dinilai cukup sulit dipantau oleh pihak manapun. Sehingga kesempatan untuk berbuat hal yang tidak diinginkan bisa dilakukan.
''Saya jamin, bangunan ini sudah disalahgunakan oleh remaja. Bangunan yang tidak selesai ini, sudahlah berantakan, dan besar kemungkinan dijadikan lokasi mesum,'' kata Hidayat.
Hal ini terlihat dari banyaknya botol bekas minuman keras yang tersimpan disudut-sudut bangunan itu.
Arif warga lainnya sangat menyayangkan dengan kondisi bangunan gudang logistik tersebut. Arif mengaku, pernah melihat para pemuda yang berasal dari Kecamatan Lubuk Pinang maupun kecamatan lainnya melakukan pesta miras. Tak jarang pula, remaja berpasangan pergi kelokasi tersebut. Memang diakui Arif, perbuatan itu tidak mengganggu dirinya, namun dirinya meras khawatir jika hal itu terus dibiarkan kedepannya akan semakin disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
''Kalau dibilang saya usil, ya saya usil, karena ini bisa mencemarkan nama baik Kecamatan Lubuk Pinang kedepannya jika dibiarkan begitu saja. Sebenarnya tidak mengganggu saya, hanya saja sanga disayangkan sekali jika tidak ditindaklanjuti,'' tegas Arif.
Terpisah Kades Lubuk Pinang Abastari membenarkan jika bangunan tersebut belum dimanfaatkan, mengingat dari kabar teranyar bangunan tersebut dalam tahap audit pihak BPKP atas dugaan korupsi dalam pembangunannya. Soal dijadikan sarang mesum bagi pemuda dana remaja, Abastari belum mengetahui secara pasti. Namun apabila benar, Abastari mengaku siap melakukan patroli bersama pihak berwenang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
''Saya belum tahu kalau itu jadi lokasi mesum, nanti akan saya bahas dengan perangkat desa lainnya supaya bisa ditindaklanjuti. Kalau memang benar kita minta tidak terjadi, dan kita carikan solusinya,'' pungkasnya.(ceo)


Data Penerima kWh Gratis Diprotes
IPUH – Warga Desa Semundam Kecamatan Ipuh protes data penerima Kilo watt Hour (KwH) listrik gratis di desa tersebut. Pasalnya bantuan dari Kementerian ESDM Jakarta melalui Pemerintah Kabupaten Mukomuko 450 Volt Ampere (VA) tak tepat sasaran dan terkesan sembraut. Para penerima bantuan malah diluar nama-nama yang diusulkan sesuai kesepakatan dalam desa.
‘’Tolong selektif dalam penyaluran bantuan listrik ini, karena sebagian besar warga yang menerima bantuan itu bukan yang ada data sama kami pegang dan usulan. Padahal, bantuan ini berasal dari pusat untuk keluarga kurang mampu,’’ protes warga Desa Semundam Halidun.
Dari 17 kepala keluarga (KK) yang diusulkan, hanya 6 nama penerima sesuai usulan, sedangkan 11 KK bukan yang diusukan. Diantara nama penerima yang sesuai, Karnani, Ahmad Batari, Supriadi, Leni Marlina, Kamaria dan Ramayan. Kades Semundam, Jafri. R, sempat diminta jawban atas data ini.
‘’Sudah kita tanyakan dengan kades. Tapi dia tidak mau kasih tahu dari mana data itu. Sementara data sama kami lengkap siapa saja yang mendapatkan bantuan itu,’’ jelas Halidun.
Senada juga disampaikan warga Desa Semundam lainnya, Eka Darmawan, yang mendapatkan bantuan pemasangan listrik gratis tersebut, semestinya berdasarkan hasil pendataan. Padahal, terang Eka di Semundam, masih banyak warga belum menikmati listrik karena tidak mendapatkan bantuan ini. Bahkan ian menduga bantuan listrik ini tidak tepat sasaran.
‘’Kami minta pemerintah Kecamatan Ipuh turun tangan menyikapi masalah ini, karena bantuan listrik gratis ini tidak menyentuh warga yang berdasarkan data. Jangan jadikan bantuan ini untuk kepentingan. Sebab itu sangat merugikan warga desa yang selama ini membutuhkan bantuan itu,’’ ujar Eka.
Sementara itu, dikonfirmasi Kades Semundam Jafri, R mengelak jika dirinya tidak menyalurkan bantuan kWh gratis sesuai dengan prosedur. Pasalnya, untuk warga Desa Semundam sendiri mengajukan sebanyak 17 KK. Hanya saja, saat nama yang keluar ada yang benar-benar yang membutuhkan. Namun, ada juga yang tidak mengena pada warga yang kurang mampu.
‘’Cemburu sosial itu adalah sifat manusia. Jadi wajar saja ada yang cemburu atas hal ini. Yang jelas, saya mengalihkan penyaluran tersebut. Sebab yang anamanya keluar itu tidak layak untuk mendapatkan bantuan itu. Dan ada yang lebih membutuhkan bantuan itu, makanya inisiatif saya mengalihkan bantuan itu ke warga yang sangat membutuhkan,’’ terang Jafri.
Pengalihan tersebut, jelas Jafri adanya warga yang sudah mampu, karyawan perusahaan yang sudah memiliki penghasilan tetap, bukan warga semundam yang tinggal di Desa Semundam, masih pemuda dan belum memiliki rumah, sudah ada kWh yang terpasang sebelumnya.
‘’Masa kita memberikan bantuan dengan katagori warga yang tidak masuk kurang mampu. Boleh di cek kalau pengalihan itu tidak tepat sasaran. Sebab itu murni saya lakukan untuk warga saya yang selama ini masih membutuhkan bantuan dan belum menikmati aliran listrik,’’ demikian Jafri.(awo)

Rehab Bendungan, Dinas PU Turunkan Alat Berat
SELAGAN RAYA – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mukomuko menurunkan alat berat ke Desa Sungai Jerinjing. Alat berat diterjunkan untuk memperbaiki bendungan Selagan Kecil yang rusak terkena banjir. Alat berat ini sudah bekerja di bendungan ini sejak hari Jumat lalu. Diperkirakan pekerjaan memperbaiki bendungan akan tuntas pada minggu ini. Alat berat menumpuk batu sungai ke bagian bendungan.
‘’Alat berat sudah bekerja di bendungan. Alat ini dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan pada minggu ini juga alat berat sudah selesai bekerja. Alat berat itu digunakan untuk menimbun batu sungai ke bagian bendungan yang jebol,’’ kata Kades Sungai Ipuh, Makmum, yang memiliki sawah di sekitar bendungan.
Turunnya alat berat tidak lepas dari surat yang disampaikan oleh petani ke pemerintah. Didalam surat tersebut dicantumkan jika bendungan Selagan kecil sudah rusak dan tidak dapat mengalirkan air ke sawah warga. Bahkan jika banjir kembali menerjang sungai, dikhawatirkan bendungan akan semakin rusak parah.
‘’Kami meyampaikan surat ke pemerintah. Surat itu memberitahu jika bendungan Selagan kecil sudah sangat rusak dan tidak mengalirkan air ke sawah warga. Sementara padi sudah ditanam. Kalau air tidak juga masuk, padi bisa mati. Petani juga yang akan rugi,’’ ungkap Makmum.
Demikian juga yang disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Desa Sungai Ipuh 2, Suheri. Harapan petani agar pemerintah dapat menurunkan alat berat guna memperbaiki bendungan akhirnya di penuhi juga. Menggunakan alat berat, bendungan dapat dimanfaatkan lebih lama. Namun demikian, petani dapat menjamin jika bendungan tidak sebaik sebelumnya.
‘’Itulah yang menjadi harapan petani di Kecamatan Selagan Raya bantuan alat berat dari pemerintah untuk membendung kembali sungai Selagan kecil. Walau hasilnya tidak sebaik sebelumnya, namun ini sudah dapat menyelamatkan padi petani,’’ ungkap Suheri.
Bendungan Selagan kecil mensuplai air untuk persawahan seluas 175 hektare (Ha). Petani sawah tersebut saat ini sudah turun tanam. Kebutuhan air petani sangat dibutuhkan.
‘’Petani sawah sudah mulai turun tanam. Banyak padi yang telah disemai dan siap tanam. Jika air tidak masuk, mungkin padi sawah akan mati dan petani dapat gagal panen,’’ pungkas Suheri.(***)


Kader PDIP Siap Menangkan 2014
POLITIK RM – Kemarin sebagaimana yang dijadwalkan, puluhan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkumpul di markasnya di Desa Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko. Dipimpin langsung oleh ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Mukomuko, I Wayan Adnyana, para kader PDIP ini dengan lugas menyatakan siap memenangkan pemilu legislative 2014 akan datang datang.
Dikatakan I Wayan, mereka sudah susun kader-kader parpol untuk mengisi daftar calon legislatif pada pemilu 2014.   Semua dapil mengusung kader terbaik dan punya keyakinan untuk memenangkan pemilihan. Pertemuan pada Sabtu (5/1) lalu cukup meriah. Deretan puluhan kendaraan kader PDIP tapak terparkir sepanjang jalan.
‘’Yang hadir itu kader semua,  kita membahas persiapan dan langsung menjaring kader PDIP untuk maju 2014. Mereka siap maju dan siap memenangkan pemilu. Terlihat hari itu deretan kendaraan kader kita penuhi jalanan,’’ kata I Wayan.
Mereka optimis melihat semangat dan juga kesiapan yang dilakukan, kemenangan ada di depan mata. Namun mereka enggan pasang target kursi, yang jelas jadi pemilik suara dan kursi terbanyak pada 2014 nanti. Kedepannya jelang pemilu, PDIP akan terus mematangkan kebutuhan pilkada, terutama memberi support bagi kader, penyiapan amunisi hingga kebutuhan lainnya.
‘’Yang jelas kami siap memberi kemenangan pada 2014 bagi partai. Langkah-langkah terus dimantapkan. Kader PDIP meski punya semangat yang tinggi untuk mencapai itu semua,’’ demikian I Wayan.(jar)


 PITON: Dua ekor piton menghebohkan warga Desa Pondok Batu. Salah seekor ular itu memiliki ukuran besar dengan berat 100 kg.  Terlihat ular yang diangkut menggunakan sebuah pick up.


Sepasang Piton Ditakok Warga
METRO  - Dua ekor ular piton berukuran besar dan sedang ditemukan oleh Sopiyan, warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko. Masing-masing ini, yang berukuran besar panjangnya mencapai 9 meter dengan bobot 100 kg, sementara satu lagi seberat 30 kg. Satu pasang ular ini ditemukan dalam kondisi hidup, tidak jauh dari pemukiman warga Pondok Batu pada Sabtu (5/1).
Sopiyan, menjelaskan ular ini ditemukan saat ia tengah memeriksa lukah atau Bubu ikan yang dipasangnya. Ia sempat terkejut melihat ada pergerakan di dalam air tidak jauh dari tempat lukahnya terpasang. Karena penasaran ia langsung mendekatinya. Ternyata binatang yang berada dalam air itu adalah ular. Sopiyan langsung menghubungi rekan-rekan yang lain untuk diminta bantuan menangkap ular ini. Dibutuhkan 6 orang untuk melumpuhkan ular itu.
‘’Saya sedang melihat lukah di sungai. Dari jauh terlihat sesuatu bergerak di dalam air. Didekati ternyata itu ular. Saya memanggil rekan lain. 6 orang baru bisa menangkap ular itu,’’ kata Sopiyan yang ditemui.
Ular yang berukuran besar tersebut, cukup kuat dan liar. Hingga untuk melumpuhkannya mereka terpaksa memukul kepala piton tersebut dengan benda keras. Selanjutnya baru bisa dibawa naik ke mobil untuk dibawa pulang.
‘’Kami menggunakan kayu untuk memukul kepala ular. Tidak mudah untuk membunuhnya. Dari pada menerkam orang, kami memukul kepalanya sampai tidak bergerak,’’ ujar Sopiyan.
Ular ini kemudian dijual kepada salah seorang pembeli yang berminat dengan harga Rp 200 rb. Ia tidak mengetahui pasti dari mana datangnya ular ini. sebab ia sudah berulangkali ke tempat itu namun tidak pernah menemukannya. Ada dugaan ular ini keluar lantaran musim penghujan.
‘’Kami menjualnya. Tidak mungkin untuk dipelihara yang satunya lagi, karena bisa berbahaya untuk orang lain,’’ pungkas Sopiyan.(dik)



Pengusaha Diminta Sisihkan 2,5 Persen
//Entas Kemiskinan
METRO – Dalam rangka mengikis angka kemiskinan, Bupati, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM, meminta pengusaha yang berada di Kabupaten Mukomuko berpartisipasi aktif. Salah satu langkah yang akan dilakukan tahun ini bakal dibentuk forum Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Dimana setiap perusahaan diminta menyisihkan setiap perusahaan bakal dikenakan CSR sebesar 2,5 persen dari keuntungan selama 1 tahun.
Sebagai penggerak program ini adalah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Dana yang dikumpulkan nanti bakal digunakan untuk santunan bagi warga miskin serta dana antisipasi bencana lainnya. Dari data yang ada sekarang jumlah perusahaan di Kabupaten Mukomuko sebanyak 60 perusahaan, diantaranya bergerak disektor perkebunan, pabrik, jasa dan tambang serta usaha lain.
‘’Program pengentasan kemiskinan harus dilakukan. Sejauh ini, angka kemiskinan di Kabupaten Mukomuko sudah mulai menurun. Dan kita harus melibatkan perusahaan untuk memberikan CSR. Nantinya, kami meminta dinas sosial untuk memfasilitasi,’’ ungkap Ichwan.
Keinginan bupati ini langsung disambut oleh Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Mukomuko, HM Badri Rusli, SH, dikatakannya dalam waktu dekat pembentukan forum CSR akan dilakukan. Untuk kelancaran program bupati ini dan tercapainya target yang diinginkan, Badri, meminta seluruh perusahaan ikut berpartisipasi. Ia mengakui pada dasarnya selama ini CSR sudah diterima oleh masyarakat dari perusahaan, tetapi lantaran tidak dikendalikan dengan baik maka sasaran bantuan belum mampu memberi perubahan bagi warga miskin.
‘’Kita memang tahun ini punya program. Untuk data perusahaan yang ada di Kabupaten Mukomuko juga sudah lengkap. Tingkal kita koordinasikan, nantinya ada pembentukan. Kalau dari kami tinggal memfasilitasi saja, dan pengurus forumnya dari perusahaan itu sendiri. Jadi nantinya ada dana yang dikumpulkan untuk disalurkan kepada masyarakat. Soal sasarannya, nantinya akan ditentukan sesuai kesepakatan,’’ terang Badri.
Dalam rencana itu, Badri memastikan akan bekerjasama dengan Pemkab dan DPRD, sehingga apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Dan pastinya, pengentasan kemiskinan wajib didukung semua pihak.
‘’Kita memang harus melibatkan banyak pihak. Jadi, nantinya program ini terus berjalan. Jangan sampai nantinya berhenti di tengah jalan. Ini untuk kita semua dan masyarakat luas,’’ demikian Badri.(ray)



Kamis, 03 Januari 2013

11 Warga Lubuk Pinang Mutanh-Muntah






BERSERAKAN : Kondisi jalan menuju salah satu pabrik CPO Di Kabupaten Mukomuko,  yang diektahui membuang janjang sawit disembarang tempat.

Warga Lubuk Pinang Muntah-Muntah
LUBUK PINANG – Belasan warga Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, muntah-muntah.  Belum diketahui pasti penyebabnya, dugaan sementara akibat lingkungan yang tercemar. Diantara yang mencemarkan lingkungan jenjang sawit perusahaan, yang sering berserakan disepanjang jalan.
Salah satu warga yang mengalami penyakit tersebut yakni Wetan. Pria yang berprofesi sebagai supir truck ini mengalami hal tersebut sejak 2 hari yang lalu. Diikuti pula dengan 3 orang anaknya yang masih kecil. Serupa dengan keluarga Mustadi, beserta 3 orang anak dan istrinya.
‘’Anehnya saya kalau keluar bawa mobil, tidak ada merasakan mual dan muntah. Tapi duduk di rumah sekitar 1 sampai 2 jam saja, saya langsung merasa perutnya kurang enak, akhirnya muntah,’’ kata Wet.
Berbeda halnya dengan ketiga anaknya yang masih balita, diketahui mengalami mual dan muntah-muntah disertai dengan kondisi tubuh yang kurang fit. Demam, batuk pilek juga dialami ketiga anaknya secara berbarengan. Hal itu diakui Wet masih bisa dimaklumi.
‘’Kalau anak saya, oke lah dia memang lagi demam. Tapi saya yang terbilang sehat juga mengalami hal seperti itu. Saya tidak batuk, tidak juga demam,’’urai Wet.
Mendapati hal itu, Wet bersama istri dan ketiga anaknya langsung dibawakan kedokter praktek di Kecamatan Lubuk Pinang. Sepulang dari pengecekan, Wet melaporkan hal yang dialami keluarganya kepada Kepala Desa (Kades) Lubuk Pinang Abastari.
‘’Saya sudah mendapat laporan soal itu, dan memang kemarin (Rabu, red) saya didatangi Wet, menceritakan perihal yang tengah melanda keluarganya. Dugaannya memang karena janjang sawit, tapi kita belum bisa memvonis memang itu penyebabnya,’’ Ulas Kades.
Dikonfirmasi dokter Indra, yang menangani penyakit tersebut mengakui adanya 11 warga yang datang kepadanya dengan keluhan, demam, batuk, mual dan muntah-muntah. Namun dari indikasi tersebut Indra menyatakan, rata-rata warga terserang demam, batuk dan infeksi saluran pernafasan (Ispa).
‘’Bisa jadi itu karena pengaruh cuaca disekitar kurang baik, atau pergantian cuaca. Saya tidak bisa menyatakan penyebabnya apa, tapi memang ada warga yang mengeluhkan hal tersebut kepada saya,’’ tutup Indra.(ceo)


10 Unit Rumah Rawan Longsor
LUBUK PINANG – Pemukiman warga Desa Lubuk Gedang Kecamatan Lubuk Pinang terancam erosi sungai. Bahkan, 10 rumah diketahui siaga longsor. Hingga kemarin, warga mempertanyakan rencana pemerintah membangun tembok penahan abrasi.
Salah seorang warga, Heru menyatakan 10 unit rumah tersebut saat ini jarak dengan bibir jurang hanya tinggal 1,5 meter. Bahkan satu unit rumah yang berdekatan dengan jembatan penghubung ke desa Sumber Makmur Sp 8, posisi dapurnya sudah tidak memiliki jarak dengan bibir sungai.
‘’Ditambah musim hujan begini, debit air sungai kebanyakan tinggi dari pada surut. Akibatnya, terjangan arus yang cukup kuat membuat abrasi sungai semakin jadi,’’ ungkap Heru.
Sebelumnya, soal abrasi sungai ini kerap kali disampaikan baik dengan pemerintah desa, maupun dengan pemerintah daerah. Namun hingga saat ini belum ditemukan titik terang mengatasi hal tersebut. Jika tidak diperbaiki atau mencari solusi dalam waktu dekat, diakui Heru akan banyak rumah warga terjun bebas kedalam aliran sungai.
‘’Tidak pernah puas kami sampaikan keluhan soal abrasi sungai yang terus menghantui kami. Tapi sampai saat ini belum diketahui juga kapan akan dibangun beton pelapis tebing supaya kami selamat dari ancaman ini,’’ ulasnya.
Hal ini dibenarkan Camat Lubuk Pinang, Ali Muchsin, S.Pd. soal abrasi sungai memang banyak terjadi di kawasan Kecamatan Lubuk Pinang. Lantaran hampir sepanjang desa di Kecamatan Lubuk Pinang, dilintasi oleh aliran sungai Manjuto. Seperti halnya di Desa Aeah Tiga, yang juga didapati sekitar 7 unit rumah teranjam akibat abrasi sungai yang secara terus menerus menggerus dinding sungai manjuto.
‘’Sebenarnya  setiap kali ada pertemuan ataupun  ada acara di Kantor camat baik di desa, masalah abrasi sungai ini slalu jadi bahan pembicaraan untuk mencari solusinya. Tapi kami juga tidak bisa berbuat banyak, kecuali menyampaikan keluhan warga kepada pemerintah. Harapan saya, kecemasan warga ini bisa dijawab tahun ini,’’ harapnya.(ceo)


Knalpot Racing Mekak Laing
LUBUK PINANG - Kendati sudah ada larangan, penggunaan knalpot racing oleh pengendara sepeda motor masih marak di Kecamatan Lubuk Pinang. Hal ini tentu saja membuat masyarakat menjadi resah. Pantauan di lapangan, para pengguna kendaraan yang memakai knalpot racing memang terkesan ugal-ugalan. Mereka kerap memainkan gas ketika berada di tempat-tempat yang ramai, sehingga menimbulkan suara yang bising.
Pihak kepolisian di Kecamatan Lubuk Pinang, dalam hal ini dimintai untuk bertindak. Mengingat, tidak sedikit warga yang merasa resah atas hal tersebut. Terlebih sebelumnya, pernah dilakukan razia knalpot racing oleh pihak kepolisian yang ternyata dapat menumbuhkan efek jera bagi pengguna kendaraan roda dua.
‘’Dulu aparat kepolisian memang gencar melakukan razia terhadap pengguna kendaraan yang memakai knalpot racing. Namun saat ini penggunaan knalpot racing kembali marak. Pihak kepolisian diharapkan bisa bertindak secepatnya,’’ kata Ahmad, salah seorang warga Desa Ranah Karya.
Parahnya lagi, kebijakan yang menyatakan larangan menggunakan knalpot racing bagi pengendara sepeda motor, tampaknya tidak didukung dengan kondisi dilapangan. Mengingat masih banyak toko onderdil, dengan bebasnya menjual knalpot racing dengan berbagai jenis, berbagai tipe dan merek. Sehingga, larangan tersebut diketahui tidak akan berjalan secara optimal.
‘’Bagusnya larangan diterapkan, penjualan juga ditiadakan. Sehingga, tidak ada kesempatan lagi untuk mengulangi hal seperti itu,’’ saran Abastari, Kades Lubuk Pinang.(ceo)


Volly Putri Cup 2 Sinar Jaya Digelar
AIR MANJUTO - Didalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mukomuko ke 10 pada 25 Februari mendatang, pihak Desa Sinar Jaya Sp 1, Kecamatan Air Manjuto, kembali menggelar turnamen bola voli untuk kaum perempuan cup 2. meski terbilang masih lama, namun sesuai dengan kesepakatan yang telah dibentuk panitia voly putri cup 1 tahun lalu, dalam waktu dekat turnamen tersebut segera dilaksanakan.
‘’Tanggalnya belum bisa kita sebutkan, tapi ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi kami supaya nanti tidak terdesak saat lomba,’’ ujar Kepala Desa (Kades) Sinar Jaya, Suparni.
Pendaftaran dilakukan dalam minggu ketiga bulan ini, jika tidak banyak halangan. Peserta tidak dibatasi, dan mengundang dari pihak kecamatan tetangga yakni, V Koto, Lubuk Pinang, XIV Koto, Kota Mukomuko dan sebagainya. Tujuan dilakukannya turnamen voli putri yang kedua ini, dikatakan Suparni, untuk mempererat talisilaturahmi antar setiap kaum ibu di Mukomuko.
‘’Kita sudah melihat antusias para ibu-ibu pecinta voli cup satu lalu sangat besar. Mudah-mudahan cup kedua ini tidak mengurangi rasa simpatik untuk ikut lagi, dengan tujuan memeriahkan HUT Kabupaten Mukomuko,’’ kata Suparni.
Lantas apasaja hadiah yang ditawarkan panitia dalam turnamen laki ini? Dikatakan Suparni, pihaknya belum bisa menjelaskan besarannya. Karena masih dalam tahap pembahasan dikalangan panitia Turnamen Voli putri cup 2.
‘’Hadiahnya ada, tapi mungkin tidak begitu besar, karena kita ketergantungan dengan anggaran yang ada juga,’’ tutupnya.(ceo)

Kondisi Hutan TNKS Kritis


 BB : Inilah Barang Bukti (BB) yang ditemukan Genesis Kabupaten Mukomuko, atas perambahan TNKS yang masih marak terjadi.



Kondisi Hutan TNKS Kritis
METRO – Tindakan tegas aparat kepolisian dan juga Balai Besar (BB) Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang diambil terhadap para perambah hutan TNKS di wilayah Kabupaten Mukomuko agaknya tidak membuat nyali perambah lain ciut. Terbukti, dari penelusuran tim gabungan, Patroli BB TNKS dan aktivis Genesis ditemukan titik-titik dugaan perambahan. Persisnya di Kecamatan Selagan Raya dan Penarik.
Di lokasi tampak tunggul pohon berukuran besar yang kayunya diduga sudah dibabat perambah. Hanya bersisa bekas-bekas kayu yang sudah diolah lalu dikeluarkan dari lokasi. Setelah sempat disusuri lebih jauh, tim tidak berhasil menemukan perambah.
Kasi TNKS Wilayah VI Provinsi Bengkulu, M Mahfud membenarkan temuan tim. Analisa tim, selain diduga menjarah kayu, perambah juga diduga memburu satwa-satwa yang dilindungi di dalam kawasan TNKS. Untuk pastinya akan dilakukan pendataan oleh pihak terkait. Perbuatan ini jelas dikecam keras. Jika saja ditemukan pelakunya, Mahfud memastikan akan mengganjar hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
‘’Sebelumnya kita sudah menangkap 3 warga yang diduga menjarah kayu-kayu di  TNKS. Sekarang, kita kembali menemukan tunggulnya dan bekas olahan kayu yang masih baru. Kemungkinan pada saat kita naik, pelaku sudah mengetahuinya. Perbuatan seperti ini tidak bisa didiamkan lagi. Kalau dilihat dari kondisi hutan, kemungkinan besar sudah banyak warga yang masuk. Kemungkinan juga  tidak hanya kayu ada juga rotan dan hasil hutan lainnya. Dan tidak menutup kemungkinan hewan langka juga bakal ditangkapnya. Sebelum itu terjadi, kami akan terus melakukan pemeriksaan ke seluruh wilayah,’’ imbuh Mahfud.
Ketua Genesis Kabupaten Mukomuko, Barlian yang ikut serta dalam patroli turut menyayangkan kian kritisnya kondisi hutan TNKS di Mukomuko. Selaku putra daerah, ia mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melakukan pengerusakan terhadap hutan. Baik itu TNKS, HPT dan sebagainya. Selain pelakunya akan berhadapan dengan hukum, dampak kerusakan juga sangat fatal bagi kelangsungan lingkungan kedepannya.
‘’Kami kan orang Selagan Raya, jadi untuk kerusakan di wilayah ini sangat disayangkan. Karena warga yang nekat akan berhadapan dengan hukum. Kita harusnya sama-sama menjaga kelestarian hutan. Karena dampak kerusakan hutan akan dirasakan di kemudian hari,’’ tutup Barlian.(ray)