Petani Cabai Merugi
LUBUK PINANG – Bukan saja kemarau yang menyebabkan petani merugi. Buktinya tingginya curah hujan yang melanda daerah ini sejak 2 bulan terakhir, menyebabkan pasokan air bagi tanaman menjadi berlebihan, menyebabkan tanaman menjadi layu dan bahkan mati. Hal ini dialami sejumlah petani cabe merah di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang. Contoh hampir 1,5 Hektare (Ha) kebun cabe milik Roma, dan Edi mati lantaran terendam air hujan sejak 2 minggu terakhir. Akibatnya, cabe yang harusnya masih bisa dipanen hingga dua bulan kedepan menjadi mati dan tidak bisa diolah.‘’Apapun itu bentuknya, kalau dia berlebihan pasti tidak akan bagus. Sama halnya dengan tanaman cabe kami ini, sudah hampir 2 minggu berturut-turut bahkan mungkin 1 bulan ini terus dilanda hujan, jadi akarnya membusuk dan pohon cabe jadi layu akhirnya mati,’’ jelas Marwani, pengelola kebun cabe milik Roma.
Padahal berbagai cara telah dilakukan Roma, mulai dari menggali siring untuk mengalir kan air lebih dalam lagi, bahkan membuat siring khusus untuk pembuangan air hujan agar tidak mengendap akar pohon cabe. Sayang usaha tersebut tidak mampu menyelamatkan pohon cabe miliknya. Panen yang harusnya roma bisa mendapat sebanyak ribuan kilo gram (kg) cabe merah, harus merosot hingga puluhan kg. akibatnya Romna harus menanggung kerugian mencapai jutaan rupiah.
‘’saya masih sempat panen sekitar 7 kali, posisi saat itu kondisi cabe baru berbuah. Dan hasil yang saya raup cukup memuaskan. Tapi setelah itu, cabe saya mulai layu, dan sudah 89 persen ini saya rasa mati semua,’’ tegas Roma.
Hal serupa juga diakui Edi, meskipun ini adalah resiko bagi Edi sebagai petani, namun akibat hujan yang terjadi secara terus menerus juga tidak bisa membuat Edi bercocok tanam sayuran lainnya. Sekalipun itu sayuran berupa kacang panjang, pare, bayam dan lainnya. Padahal, untuk bercocok tanam sayur mayur, dilahan miliknya bagi Edi sangat strategis dan sangat menjanjikan.
‘’Kalau posisinya strategis, biasanya saya juga nanam sayur dilahan saya itu. Tapi karena sekarang sedang musim hujan, ya mau bagaimana lagi. Kita juga tidak bisa menyalahkan cuaca, kami juga tidak bisa menyalahkan siapa-sapa,’’ tutupnya.(ceo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar